Aku ingat ketika mulut
mungilmu berkata,
“biarkan aku berlari”
dan kau menghentakkan kakimu
ke tanah
dan bersikeras kalau kau
mampu
Kemudian aku akan menyanggah
dan kau akan berkata bahwa
aku terlalu tua untuk mengerti
dan kubalas kau terlalu muda untuk memahami
Sayang, biarkan mama menjagamu
kau tak peduli
kau hanya ingin berlari
kau hanya ingin pergi
entah bagaimana,
keinginanmu itu menyakiti
Mama, aku ingin pergi
aku ingin melarikan diri
dari mimpi buruk mengerikan
yang selalu menghantui dalam
setiap malam yang mencekam
Ma, aku tidak akan melupakanmu
bagiku ketakutanmu tidaklah rasional
makhluk terkutuk macam apa aku,
dapat melupakan makhluk seindah dirimu?
Seolah
kau tak ada arti
lebih bagiku
tidak, mama
Aku berharap mama dapat mengerti
Mama berharap kau mau mengerti
bahwa kekanganmu terlalu menyesakkan...
bahwa kekhawatiran ini menyakitkan...
Aku hanya ingin mama mendengarkan
Mama hanya ingin kau dengarkan
keinginanku untuk bebas dan lepas...
kenyataan dunia luar tak seindah yang kau bayangkan...
Aku ingat saat mulut
mungilmu berkata,
“aku mau pergi. aku benci di
sini”
lalu kau akan memberontak
menendang
menggigit
melawan
mencakar
Kemudian kau tak lagi
mungil
dalam sekedipan mata,
kau menghilang digantikan
oleh sosok dewasa
Kau masih ingin pergi
kau masih ingin berlari
sayang, bisakah kau menjaga diri?
Aku bisa, ma
aku tidak mengerti
kenapa kau meragukan
keyakinan yang kumiliki
seolah kau ingin aku goyah
lalu kau akan menyanggah
Ma, aku mulai muak dengan pola ini
aku berbicara
kau berbicara
aku menjelaskan
kau menolak
aku mendengarkan
kau menuduhku tak mendengar
kau tak mendengarkan
kau tak mengizinkanku bicara
Kau semakin tua
dan semakin egois
dan semakin keras kepala
dan semakin mengurung
jadi maafkan keputusanku, ma
aku akan pergi
aku akan menggeliat
kemudian merangkak
kemudian berjalan
kemudian berlari
dan akhirnya terbang
menjauh
darimu
dari sangkar emasmu
dengan satu kelupas emas
yang kubawa tanpa sepengetahuanmu
semata karena tak ingin melupakanmu
tapi ingin lepas darimu
Sayang, mama terima suratmu
maafkan mama karena selama
ini
telah membutakan mata
menulikan telinga
dan melepaskendalikan lidah
pergilah
Pergi dan jangan kembali
jangan kembali sebelum
saat ketika kau tak lagi terkungkung
lupakan mama, sayang
kalau mama adalah beban
tapi maafkan mama
kalau mama tak dapat melupakan
tawamu
seringaimu
celoteh riangmu
argumenmu
kekeraskepalaanmu
kebaikanmu
keburukanmu
segala hal tentangmu
maafkan mama karena
mama tidak bisa menghapus
kenangan
dan rasa
bahwa kau gadis kecil mama
Jangan merangkak terlalu cepat
mama takut kau akan melukai lututmu
jangan berjalan terlalu cepat
mama takut kau akan tersandung
jangan berlari terlalu kencang
mama takut kau akan terjatuh
jangan terbang terlalu tinggi
mama takut kau akan
jatuh
jatuh
jatuh
jatuh
dari langit yang tinggi
menembus lapisan bumi
dan tak dapat bangkit kembali...
dan mama tak akan ada di sana
untuk membantumu bangkit
karena keberadaan mama
telah kau tolak sebelumnya
Ma, aku telah merangkak
aku telah berjalan
aku telah berlari
dan aku telah terbang
Aku telah mendapat yang kuinginkan
aku telah menggapai yang kucita-citakan
apa yang tidak kumiliki kini?
tapi tidak ada yang berarti
tak ada siapapun yang bisa
kuajak berbagi
Ma, aku kangen mama
dulu aku jengah dengan keberadaan mama
kini aku mengiba agar bisa bersama mama
ma, apa aku dimaafkan?
karena bahkan setelah aku berlari,
mimpi buruk itu tetap mengikuti
aku lemah tanpa pertahanan
kecuali keinginan untuk
menyelamatkan diriku sendiri
sekarang baru terpikir,
apa mungkin mama juga dihantui
oleh mimpi buruk yang sama?
ma, kau tak pernah egois
kau tak pernah keras kepala
kau tak pernah mengurung
kau melakukan segala hal untukku
kau benar tentang kesalahanku
kau hanya berusaha melindungiku
maaf karena aku berusaha lari darimu, ma
boleh aku buang segala kesuksesanku
demi kembali kepadamu?
Sayang, mama terlalu tua
dan sudah terlalu renta
untuk mengejarmu
mama masih di sini
mama masih menunggu
kapan pun kau berlari
lengan mama selalu terulur
untuk menyambut dan
memelukmu
Tapi mama minta maaf
karena ternyata mama memang
tidak mau mendengarkan
tidak mau mengerti
duniamu yang serba cepat dan instan
tapi sayang, sekarang mama siap
untuk mendengarkan dan mencoba mengerti
Jadi sayang,
kapan pun kau mau
kapan pun kau sempat
mama sudi mendengarkan
segala hal tentang
duniamu yang penuh keajaiban
dan gemerlap kesuksesan
No comments:
Post a Comment