Ide dari bikin masakan ini sebenarnya dari nasi goreng, cuma waktu itu nggak ada nasi, akhirnya kentang yang sudah direbus kemudian dihancurkan pun digoreng. Jadilah nasi-goreng-tapi-nggak-pake-nasi-diganti-sama-kentang. Nama yang kepanjangan itu diganti sama ibuku dengan nama yang lebih simpel: Mashed Potato.
Ibuku memang jenius.
Agak lama sih bikinnya, tapi cukup mengenyangkan juga (iyalah, kentang). Dan kalau ada dari kalian yang mau aku sesatkan (?) dengan mashed potato yang tampilannya-nyeremin-sih-tapi-rasanya-oke-juga-kok ini, bersiaplah melaknati some potatoes.
ALAT DAN BAHAN
1 buah panci berukuran sedang (bukan buat mukul maling)
1 buah kuali berukurang sedang (ini juga bukan buat mukul maling)
1 buah spatula kayu (gampangnya: centongan)
3-5 butir kentang sesuai kesanggupan perut
2 butir telur, yang dipake isinya aja nggak sama cangkangnya
2 sdm kornet sapi (*sdm di sini bukan sumber daya manusia, tapi sendok makan)
Garam sebungkus (yang dipake secukupnya aja ya, jangan kalap)
CARA MEMBUAT
- Cuci bersih kentang, lalu kupas. [Buat yang ogah ribet dan paling nggak bisa ngupas aku sarankan pake peeler. Bukan, bukan pilem.]
- Potong kentang dengan bentuk dadu dengan ukuran sesuai selera. [boleh besar boleh kecil, tapi disarankan sekecil-kecilnya biar gampang waktu
digebukditumbuk] - Masukan kentang ke dalam panci, beri air, nyalakan kompor, taruh panci di atas kompor, rebus hingga kentang agak lunak, tiriskan. [wess berasa Farah Quinn nih gue]
- Tumbuk kentang hingga halus.
- Nyalakan api lagi [kalau-kalau tadi dimatiin] kemudian taruh panci di atasnya. Beri sedikit margarin, tunggu hingga panas.
- Masukan telur, tunggu hingga agak keras, lalu diaduk.
- Masukan kornet, lalu aduk hingga merata.
- Masukan kentang yang sudah ditumbuk beserta sedikit garam. Aduk lagi. Jangan bosen ya.
- Setelah semuanya tercampur merata, angkat. [oh ya kalau mau dikasih kecap sedikit biar lebih menyerupai nasi goreng atau sekadar nambah rasa juga boleh kok, gak ada yang larang]
- Sajikan di piring, makan pakai sendok. Soalnya kurang enak kalau pakai tangan. Paling enak sih disuapin.
[Cooking level: Anak SMP]
TAADAAA.Buat yang bingung kenapa kentangku nggak kelihatan halus banget itu karena aku payah dalam urusan masak-memasak, sebenarnya. Atau lebih tepatnya dalam urusan kesabaran. Numbuk sampe halus kan rada lama, sementara aku udah laper banget sampe sofa aja udah abis satu [lhoh]. Jadi buru-buru gitu deh. Yah masih bisa dimakan kok. Enak, mengenyangkan, dan sehat! Mungkin, sih.
Kabur, ah.
No comments:
Post a Comment