Sunday, 19 May 2013

Ripiu Hex Hall dan Demon Glass

Pertama-tama, aku mau ngasih peringatan: Jangan harap aku bakal bersikap objektif. Bulan sedang mati dan karenanya objektivitasku pun surut bersama turunnya gravitas bulan. Objektivitasku memang seperti laut, karena mereka sudah kubuang ke laut semenjak aku menemukan cowok ini. Cowok yang gentle dan lembut dengan sihir penyembuh dan yang paling penting di atas segalanya dia itu berambut PIRANG!!! Hohoho yeah yeah yeah cowok pirang selalu yang terbaiiiiikkk....!

I
Am
Officially
In
TEAM CAL!!!

OH, OH, OH, OH, OH, WHOA YEAH YEAH, OH, OH, OH, WHOA WHOA YEAH.

Baiklah sebelum saya fangirling sampai tahap pantas masuk rumah sakit jiwa mending ditulis dulu review-nya sebelum mereka menyuntikku dengan sesuatu apalah itu atau menyetrumku di kursi listrik.

Hex Hall (Hex Hall, #1)
Goodreads average rating: 4.01 stars
My rating: 4.0 stars

Aku minat baca buku ini gara-gara ibuku lagi sakit kepala dan mengalihkan perhatiannya dari sakit sialan yang berdentam-dentam itu dengan membacakan buku ini untukku. Well, mungkin bukan dimaksudkan untukku, tapi aku ada di sana, di depannya, dan aku ini gadis manis yang agak manja dan egois jadi anggap saja ibuku membacakannya untukku, ya. Iya.

Ceritanya tentang gadis yang cerdas, lucu, dan sinis, Sophia - "Sophie! Tidak ada yang memanggilku Sophia!" - Mercer.  Baiklah, Sophie adalah seorang penyihir, dan dia selalu berusaha menggunakan sihirnya untuk membantu orang lain, tapi karena dia penyihir yang payah, sihirnya selalu kacau balau. Sihirnya yang terakhir di dunia manusia adalah saat di pesta Prom Sophie berusaha membantu seniornya yang jones alias jomblo ngenes. Seniornya ini menginginkan seorang cowok idola sekolah sebagai pasangan kencannya, jadi Sophie pun menyihir cowok itu. Tapi seperti biasa sihir Sophie bekerja terlalu kuat. Promnya kacau, dan Sophie dikirim ke Hecate Hex Hall, sekolah asrama khusus Prodigium - makhluk-makhluk kacau seperti peri, shapeshifter, dan penyihir, serta program baru: vampir - yang terisolasi. Sebagian yang ada di sana karena melakukan tindakan yang dapat membocorkan keberadaan Prodigium pada manusia - seperti tindakan bodoh Sophie - dan mereka dihukum bersekolah di Hex Hall sampai berusia 18 tahun. Sebagian lainnya yang memang didaftarkan ke sana untuk keamanan mereka bisa lulus - jika berkelakuan baik, tentu saja - pada usia 16 tahun dan masuk di umur sekitar 12-13 tahun, yaitu usia saat kekuatan seorang Prodigium mulai muncul.

Teman sekamar Sophie adalah vampir - satu-satunya di Hex Hall. Vampir merupakan program baru Hex Hall untuk menjadikan makhluk-makhluk 'aneh' itu bersatu. Sementara peri, shapeshifter, dan penyihir adalah malaikat-malaikat yang diusir dari Surga karena tidak memilih pihak manapun - baik pihak Lucifer maupun pihak Tuhan - setelah perang antara Tuhan dengan Lucifer, vampir bukanlah malaikat yang diusir. Vampir, seperti yang kita tahu, terinfeksi virus yang menyebarkannya melalui gigitan. Seperti T-Virus di film Resident Evil, tahu kan. Jennifer, namanya, tapi ia memilih dipanggil Jenna. Dia adalah satu-satunya teman Sophie sampai Sophie melaksanakan gencatan senjata dengan seorang badass boy bernama Archer Cross.

Archer itu... yah, tipikal. Ganteng, agak sinis tapi ternyata care, berambut gelap (yang langsung kucoret dari daftar - aku bisa bilang apa? Satu-satunya pengecualian cowok berambut gelap itu Enrique Iglesias!), blah blah blah. Tapi aku nggak bisa menyangkal bahwa aku cukup menyukai Archer, apalagi karena dia juga sama sinis dan sarkastisnya dengan Sophie. Well, aku sinis, tapi aku nggak pernah bisa sarkastis aku tak tahu mengapa. Dan itu menyebalkan. Sangat. Percayalah, sangat.

Kemudian seorang hantu yang sering berkeliaran di Hex Hall (oh, ya, Hex Hall juga punya hantu sama seperti Hogwarts, bedanya hantu-hantu Hecate adalah arwah-arwah gentayangan yang terjebak di... semacam Purgatori. Mereka tak lagi di dunia yang Hidup tapi juga tak sampai ke dunia yang Mati, tapi technically sudah berbeda dunia sehingga kau bisa melihat dan merasakan mereka menembusmu tapi mereka buta akan kau) bernama Alice ternyata cukup kuat untuk menampakkan diri pada Sophie, dan ternyata Alice itu nenek buyut Sophie! Dan Alice ternyata cukup kuat menampakkan diri, tak seperti hantu lain, bahkan bisa memadatkan wujudnya seperti manusia sungguhan karena dia itu ..... yang artinya, Sophie, sebagai keturunannya juga seorang .....!

Ada beberapa kasus di Hex Hall yang melibatkan terkurasnya darah dengan dua luka tusuk yang simetris. Semua orang Prodigium, tentu saja, menyalahkan Jenna. Tapi ternyata bukan Jenna, melainkan ...... selain itu sahabat Jenna yang sebelumnya, Holly yang telah meninggal, juga bukan dibunuh olehnya melainkan oleh ...... Uhh kasihan Jenna. :"

Pokoknya di akhir cerita, salah satu mean girl yang berlagak seperti queen bee (oke aku harus mengurangi nonton Gossip Girl like seriously) yaitu Elodie ...... oleh ....... dan Sophie pun membunuh ........ setelah Elodie, pada saat-saat terakhirnya memberikan sihir yang tersisa dalam tubuhnya pada Sophie untuk membantunya melawan ...... Setelah semuanya selesai, Sophie, dalam keadaan syok memutuskan untuk menjalani Pemunahan alias proses menyakitkan dalam melepaskan kekuatannya, selamanya, dengan risiko kehilangan nyawa.

Wow.

Bukan... bukannya aku nggak terkesan. Aku terkesan. Bahasa yang digunakan Rachel Hawkins itu sederhana tapi mengena. Dan Sophie? Yang ternyata merupakan ...... tapi seorang penyihir yang payah karena nggak bisa mengontrol kekuatannya mau menjalani Pemunahan? Aku pengin deh mengguncang-guncang tubuhnya dan teriak di depan wajahnya, "Jangan sia-siain kekuatan sebesar itu, Girlie!"

I REALLY LOVE THIS BOOK. Terutama waktu ibuku yang membacakan. Bukannya aku malas - oke mungkin aku sedikit malas - tapi ibuku kalau membaca itu selalu punya karisma kuat yang jarang keluar pada saat lain. Jadi begitulah.

Buku ini pantas mendapatkan lima bintang, tapi berhubung Cal cuma muncul sedikit satu bintangnya kukurangi. Yeyeyeyeye.

[Spoiler bertebaran HUAHAHAHAHAHAH kalau mau lihat versi clean di mana titik-titik menyebalkan itu digantikan oleh sesuatu, bacalah di reviewku di Goodreads. :3]

*

Demonglass (Hex Hall, #2)
Goodreads average rating: 4.20 stars
My rating: FUCKING FIVE STARS CUZ THERE'S MORE CAL IN IT :L

 Jadi Sophie dan ibunya, yang datang ke Hex Hall, menunggu dijemput oleh James, ayah Sophie tercinta yang sekaligus ketua Dewan Prodigium, untuk pergi ke London, Inggris, agar Sophie bisa menjalani Pemunahan.

Sayang sekali, baik Jenna, Grace Mercer, Mrs. Casnoff (kepala sekolah Hecate), bahkan Cal [OMG CAL OMG OMG OMG] dan ayahnya sendiri tidak menyetujui Pemunahan itu. Akhirnya Sophie tetap pergi ke London hanya untuk diajari lebih banyak tentang Demon. Tapi Sophie punya syarat: Jenna harus ikut menemani. Dan James pun setuju. Akhirnya mereka pun pergi ke London; James, Sophie, Jenna, bahkan Cal juga. Dan kalian tahu tidak? Setiap penyihir ketika memasuki usia 13 tahun akan ditunangkan. Dan kalian tahu? Tunangan Sophie ternyata adalah Mr. Alexander Callahan alias CAL!!!!!

OMG GUE GAK BAKAL NYANTE I SWEAR I WON'T I FUCKING WON'T INI CAL LHOH SODARA-SODARA! COWOK GANTENG YANG, BAIKLAH, KERJANYA DI HEX HALL NGGAK LEBIH BAIK DARIPADA TUKANG KEBUN TAPI TETAP AJA DIA ITU KALEM DAN GANTENG DAN GENTLE DAN GANTENG DAN PIRANG DAN SEKSI DAN DIA ITU PENYIHIR PUTIH DENGAN SIHIR PENYEMBUH YANG HULARR BIZAZA OMG GUE FANGIRLING AAAAAAAAAAHHHHH................!!!!!!!

Dan waktu mereka semua nyampe di London, seorang anggota Dewan sekaligus adik dari Mrs. Anastasia Casnoff, Ms. Lara Casnoff bilang, di hadapan Cal dan Sophie sendiri, sewaktu sarapan, saat nggak ada orang lain, bahwa Cal sebenarnya ditawari posisi sebagai pengawal anggota Dewan dan dia sempat nerima posisi itu setelah lulus dari Hex Hall tapi begitu dengan bahwa Sophie mau masuk Hex Hall dia melepaskan posisi itu dan kembali ke Hex Hall YA AMPUN DON'T YOU THINK THAT THAT IS WHAT SWEETNESS TRUE FORM.

Sayangnya Cal sendiri yang mematahkan itu dengan berkata bahwa dia terlanjur cinta pulau Graymalkin - pulau berdirinya Hecate - dan kembali bukan karena Sophie semata. Dia tidak merasa cocok dengan posisinya di Dewan dan itu bukan karena jabatan kecil, melainkan karena ia tidak cocok berpenampilan resmi dan sebagainya. YAAAAHH CAAAAAAALLLLLL!

Tapi karena dia itu seorang gentleman yang berani jujur dan dia berhasil membuat Sophie tersipu dan jantungku melompati satu ketukan setelah itu berdetak dengan kecepatan yang mengkhawatirkan dengan tambahan agak dangkal bahwa dia itu pirang maka, Alexander Callahan, kau dimaafkan.

Bukan berarti itu penting buat dia sih.

Baiklah, kembali ke bisnis. Di London, lebih tepatnya kastil Thorne Abbey, Sophie bertemu dua demon lainnya, Nick dan Daisy. Mereka adalah sepasang kekasih yang tidak memiliki ingatan siapa mereka sebenarnya sebelum mereka diubah menjadi demon. Karena mereka itu pure demon, mereka agak kesulitan mengendalikan kekuatan mereka. Tapi mereka itu remaja yang asyik kok. Sayang sekali orang yang mengubah mereka menjadi demon ternyata tidak sebaik itu.

Di buku ini peran Cal lebih banyak, makanya ratingnya aku naikin. Baiklah, Cal mungkin nggak punya cinta yang membara pada Sophie. Mungkin Cal naksir Sophie - hei, gitu-gitu dia kan cowok, dan Sophie itu jenis cewek yang bisa bikin kamu jatuh hati tanpa sadar - tapi cinta Cal... entahlah. Sepertinya dia belum rela putus denganku, cintanya padaku masih membara di hatinya. #huek

Oke, bercanda. Tapi aku benar-benar berharap begitu karena aku hatiku membara atas cintaku kepada Alexander Callahan. Lebih tepatnya, Cal telah mendedikasikan cintanya kepada Hex Hall, satu-satunya tempat yang mungkin rumah baginya. Jadi begitulah. Tapi serius deh, Cal itu bakal jadi perfect match buatku. Karena dia bisa menstabilkan kesarapan dan kegilaanku HUAHAHAHAHAH.

Archer masih muncul di sini, tapi bahkan meskipun Cal mendominasi porsi cowoknya peran Archer nggak sesedikit Cal di Hex Hall *gigit tisu* Kenapa tante Hawkins tegaaaaaaa............!? Dan aku juga dapat spoiler dari ibuku tentang ending Spell Bound. Sophie, seperti bisa diprediksi, jadinya sama Archer. Tapi apa yang terjadi pada Cal sungguh menyebalkan dan dan dan dan dan OH MY GOD GUE GAK RELAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Intinya gue cinta Cal dan gue belum siap mental baca Spell Bound!! *emosi fangirl*

No comments:

Post a Comment