Wednesday 23 May 2012

Stefani Joanne Angelina Germanotta

LADY GAGA. Tokoh yang sedang menjadi hot topic masyarakat Indonesia. Pro dan kontra mengenai konser Lady Gaga di Indonesia, tepatnya tanggal 3 Juni mendatang di Gelora Bung Karno, Jakarta, masih terus berlanjut. Dan akan tetap berlanjut sampai tanggal 3 Juni nanti--jika konser akhirnya digelar. Jika tidak, maka akan lebih daripada 3 Juni. Bisa sampai akhir tahun, malahan.

Sebebas apapun aku, aku termasuk orang yang menentang datangnya Lady Gaga ke Indonesia.

Jangankan konser, Lady Gaga datang ke Indonesia saja aku menolak.

Oke, jadi gini ya. Banyak yang bilang bahwa alasan Lady Gaga dilarang konser itu terlalu dibuat-buat, mengada-ada, berlebihan. Nay. Ada juga yang bilang bahwa larangan dari pihak kepolisian itu terlambat! ...Well, aku juga sempat bilang begitu. Tapi ternyata setelah ditilas balik, larangan dari pihak kepolisian dan FPI bukannya terlambat; itu justru cara terakhir mereka. Kenapa? Karena dari awal sudah ada larangannya. Anjuran, lebih tepatnya. Anjuran untuk tidak menonton konser tersebut. SANGAT banyak materi dari Gaga yang JAUH berbeda dengan budaya Timur. Budaya Timur dan juga budaya Indonesia. Kita, bangsa Indonesia, yang jelas-jelas menjunjung tinggi nilai adat, budaya, serta hidup bernegara dengan landasan Pancasila serta UUD 1945, tentu bertentangan dengan paham liberal yang dianut Gaga. Bagi Gaga, dia berjalan-jalan tanpa mengenakan busana itu sah-sah saja. Tapi kita...? Kalau Gaga mau masuk Indonesia, maka dia HARUS mengikuti adat istiadat kita, bukan KITA mengikuti adat istiadat DIA. Memang dia pikir siapa dia? Artis? Banyak juga artis di sini, tapi tidak segila dia. Lalu kenapa? Di mana bumi dipijak, di situlah langit dijunjung, kan? Masuk kandang kuda meringkik, masuk kandang kambing mengembik.

Yah, kalau Gaga mau konsernya beberapa tahun yang lalu sih, oke oke saja. Setidaknya sampai awal tahun 2011, gaya Gaga memang 'gila', tetapi gila yang inspiratif dalam konteks kreatif. Semakin ke sini, gaya Gaga semakin 'gila' yang jelek. Masih inspiratif, tapi inspiratif yang negatif. Gaun dari plastik? Dari daging? Oh, agak serem, tapi unik juga ya, keren. Bagus, lagi. Baju transparan? Bagian 'berbahaya' dari tubuh terbuka hanya ditutupi lakban? Itu sangat buruk. Terutama efeknya bagi kalangan muda.

Lagipula, promotor Gaga menjual tiket saat mereka belum mendapatkan izin. Itu teramat salah. Yah, mereka gak bisa disalahkan juga, sih. Maksudku, bisa saja mereka merasa yakin akan mendapatkan izin, jadi mereka langsung jual saja. Kesalahan bukan pada polisi yang 'terlambat' mengeluarkan larangan, melainkan pada promotor yang seenaknya menjual tiket meski izin belum ada di tangan. Kalau ternyata Gaga batal konser? Mau tidak mau promotor harus mengembalikan uang orang-orang yang telah membeli tiket tersebut. Rugi? Salah sendiri kenapa tidak sabar.

Gaga, kau boleh memasuki negara kami, tetapi turuti budaya kami.

Wednesday 9 May 2012

Oh mah God. Mah God. I'm so sorry for not updating this blog. Aku lagi sibuk. Gara-gara pergantian kepsek kemarin, akhirnya baru sekarang UTS diadakan. Dan gilanya sih, karena ngikutin jadwal pelajaran sekolah, akhirnya tadi pagi-siang EMPAT mata pelajaran dong aku ujian! IPS, IPA, matematika, dan PKn. Astagaaaaaaahh........................ Otakku menetes keluar dari telingaaaaaa..................

BeeRBe mau ambil mangkuk tadahan.