Sunday 28 July 2013

Baby Doll

They say I'm a pretty girl
Pretty if I'm quiet enough
People don't want to know I'm exist

They tried to shut me up
Everything they could have done
They still fail after many times

What makes me so hard to be loved?
What did I do?
Should I stand and do nothing?
Or should I fight back?

Everything was seems right
I lived a happy life
Well, at least for a baby doll

Then these people came
They are calling me names
Shout out loud about ghost and things

I tried to runaway
My feet can't take me away
I'm so fragile that I broke myself to pieces

They are coming after me
Running right behind me
Mommy I'm afraid, I'm so and so afraid

Think I'm far enough from them
Time to take a little rest
Then they finally got me
I'm captured and burnt down

Monday 22 July 2013

Sometimes...

Kadang aku juga ingin 'normal' seperti gadis-gadis remaja lainnya. Tahu kan; menghabiskan uang orangtuaku untuk hal-hal yang nggak penting, nggak mengerti mana yang harus didahulukan, yang dipikirkan itu soal how do I look dan cowok, naksir cowok bodoh yang gak ngerti tata krama, banyak memamerkan bagian tubuh ke mana-mana tanpa ngeh alih-alih terlihat 'seksi' malah terlihat mengerikan, menjerit-jerit saat diajak kebut-kebutan oleh 'teman cowok'nya, bergenit-genit, bergosip, menusuk satu sama lain dari belakang, mengabaikan harga diri, merendahkan derajat diri sendiri, bernorak ria, dan lain-lain dan lain-lain.

Tapi kemudian aku sadar bahwa I never could do any of that more than just 20 minutes and that sucks.

Karena aku tahu, serendah apapun gadis-gadis seperti itu di mataku, setidaknya mereka punya sesuatu yang nggak kumiliki: teman setipe.

Sementara aku... yah, berapa banyak sih remaja 14-16 tahun vokal gila yang frequently fangirling over books?

REASONS WHY I HATE SCHOOL

  1. Getting up early
  2. The fake ass people <<<
  3. Getting up early
  4. The uniform
  5. Getting up early
  6. The hoes
  7. Getting up early
  8. The subjects
  9. Getting up early
  10. No hot guys in it
  11. No hot guys with accent in it
  12. No hot smartass guys with accent in it
  13. No hot smartass guys with accent and sweet in it
  14. No hot smartass guys with accent and sweet and incredibly sexy in it
  15. It's my responsibility which I cannot deny or else everything's my fault <<<<

Sunday 21 July 2013

Hoes Get Down

Too many fake people think they're real
Too many dumb people think they're smart
Too many, too many

Too many loyal people dropped down
Too many faithful people betrayed
Too many, too many

Too many disrespect
Too many wants respect
Too many thinks
Too less act

What is earth without art?
What is female without male?
What is me without you?
What is me, what is me?

So disgusting I could vomit
So empty I could choke
So dirty I get clean
So big I lost my pen

Your point of view is medieval
Mine is irrelevant
Dig a bit too deep don't too deep
Hole is too big it's too big

Hoes get down
Hoes get down

Got to go now
Never get lost
Nothing would cost
What does that even mean
What does, what does

Thursday 11 July 2013

Tiny Dancer

"Mungkin kau harus mencari penari lain."

"Atau mungkin kau yang harus menari untukku."

"Sudah kubilang aku tidak mau."

"Apa bedanya? Kau memang seorang penari, kau dibayar untuk menari."

"Tapi aku menari karena aku ingin."

"Kalau begitu kuatur jadwalnya sesuai keinginanmu."

"Kau tahu kau tidak bisa melakukannya."

"Yah, memang tidak. Tapi setidaknya aku berusaha bernegosiasi."

"Dan aku tidak," Kerri membanting poci teh di atas meja--bukan secara harfiah, tentu saja. "Kita sudah bicara tentang ini berkali-kali, Jem."

Jem tetap tidak mau menyerah. "Dan masih akan ada kali-kali berikutnya jika kau tidak ikut bernegosiasi."

Kerri memutar matanya. "Idemu tentang bernegosiasi adalah bagaimana kau berdebat, membujuk, dan merayu seseorang hingga ia mau mengikuti keinginanmu. Dan orang yang lemah pendirian itu tidak akan mendapat apapun."

"Ya, kau dapat," Jem bangkit dari kursinya. "Kau ingin menjadi penari profesional, dan kini kubayar kau untuk menari. Orang-orang akan melihatmu; kau tahu aku memiliki kenalan di dunia profesional bidang apapun. Karirmu bisa menanjak."

"Kau serius? Karena aku tidak berpikir bahwa tarian yang kau minta untuk kulakukan dapat melakukan apapun dengan usahaku memanjat tangga profesionalisme--bahkan mungkin hanya akan membuatku terpuruk ke level dasar, membuatku harus mendaki lagi."

"Aku suka mendaki. Mendaki adalah olahraga yang menyehatkan jiwa dan raga."

"Jem."

"Baiklah, baiklah," Jem mengangkat tangan tanda menyerah. "Hanya saja... kupikir aku bisa meminta bantuanmu."

"Kau bukan meminta, kau memaksa."

"Sedikit."

"Banyak."

Jem mengedikkan bahu, menghabiskan teh di cangkirnya dengan wajah acuh tak acuh sementara Kerri mulai mengomel. "Kau memintaku 'menari' seolah tenagaku murah, kau memintaku 'menari'kan hal yang bisa membuat citraku jatuh, kau memintaku 'menari' untuk orang-orang yang bahkan kuragukan memiliki cita rasa terhadap seni, kau--"

"Aku ragu mereka mengerti apa itu 'seni,'" Jem menyela, "karena mereka itu hanya sekumpulan anak taman kanak-kanak."

"Aku tidak akan pernah menarikan tarian ayam untuk anak-anak asuhmu, Jem."

"Kau penari terbaik."

"Tarian itu konyol." Kerri membalikkan badan, menandakan bahwa pembicaraan itu selesai.

Jem mengejar Kerri ke luar dapur dan kembali mendesaknya.

Wednesday 10 July 2013

BITCH I'M GETTING OLDER NOT WISER

One of my closest friend made this. Teary-thanks to Zahra!
Tuk tuk tuk tuk tuk.

Haii haii haiiiii. Sekarang tanggal berapa? Oh, tanggal sepuluh ya? Sebelum tanggal sepuluh tanggal berapa? Apa? Berapa? Gak kedengaran! Hah? Sembilan? Yakin?


TOEEEEEEEEEETTTTTT...............!!!!!!

Yes! That's right, bitches! Yesterday was my BITCHDAY!!!!!!!!!!

RATATATATARA, RATATA RATATA BEE DOO BEE DOO BEE DOO UNDERWEAAAARRR~

I usually call it "beerday" but since no one ever gave me beers nor I'm old enough to drink beer (which isn't quite true, I mean, I've drink colas since I no longer shit myself and there's alcohol in it but who cares) so I call it bitchday now. Aaaaaand bitchday is the day that I gain UNLIMITED FREEDOM, I can BITCHING all around the PLACE however I WANT TO and no one, NO ONE, can tell me what to do!

*Mommy comes*
Mom: go to your room.
Me: but nobody tells me what I should and shouldn't!
Mom: *starts counting* one, two...
Me: lol who the fuck am I kidding yes ok mom rightaway.

Alright, so maybe not really NO ONE but I guess you get the point.

Ngomongin soal Bitchday, seinget gue sih gue nggak ngapa-ngapain yang istimewa banget kemarin. Gue masih bernapas, makan, minum, tidur, nonton TV, be-a-be, ngosongin kantung kemih, ngerampok bank, ngambil permen dari bayi, nakut-nakutin anak kecil waktu orangtuanya gak liat, mecahin kaca jendela dengan suara super sumbang ultrasonik mega, mencalonkan diri jadi presiden, jadi ninja, menangkap mata-mata, nginjek kecoa... yeah so I guess nothing special. Cuma hal-hal yang biasa gue lakuin aja.

Tapi ada hal yang beda though tahun ini. Kalau tahun lalu yang ngucapin selamat ulang tahun masih bisa diitung jari, tahun ini gue gak bisa itung gegara banyak banget yang ngucapin, saking banyaknya dari sekitar jam sepuluh pagi sampe jam dua siang gue sibuk ngebalesin mention yang ngucapin selamat ultah dan juga surat-surat yang datang. Surat undangan arisan nenek sih, tapi karena gue lagi ulang tahun masukin itungan ajalah ya. Terus tahun ini juga hadiah yang dikasih mayan banyak. Dipra di Surabaya ngasih gue boneka tali Pinocchio atau Pinnochio ah whatever deh ngejanya. Terus Ajay di Jakarta ngasih gue krayon yang bisa dipake ngecat rambut, cuma krayonnya itu akrilik jadi malah gue pake ngelukis. Ancur sih, lukisannya. Siapa dulu dong yang buat. Ayah tiri dan bude gue ngasihnya standar; duit. Tapi alhamdulillah laaaaahh lumayan. Terus ibu gue dong ngasih hadiah paling ajib. Tadi siang ibu gue beliin gue boneka. Iya, boneka. Boneka yang kalau dibediriin tingginya sampe panggul gue, yang mungkin beratnya seperempat gue (fyi gue lapanpuluh kilo), yang bisa gue jadiin sandaran dan bantal sekaligus. YES BABY MY MOTHER BOUGHT ME A SUPER LARGE TEDDY BEAR YEAAAAAAHHHH.

Oh mommy I love you I love you so much I'll love you forever I'll love you till the end of time lol jk I know that I scare you when I say such things but who cares thank you mommy I really appreciate that and to show how much I thank you I will keep my ability to be your headache hahaha jk but just half kidding.

Althoooooooouuuugggghhhhh there are couple of things that annoy me. Like, when I tried my old jeans they didn't fit me any longer and I was like what the fuck oh okay I understand well fuck you too bitches.

Tapi karena gue nggak punya banyak celana jeans... so... yeah... terpaksa gue harus ngecilin paha dan perut...

*celana jeansnya ketawa dan joget di belakang ala komik*

Ugh stfu.

Makin ke sini post gue makin geje-geje yak. Yaaahh udah gue bilang khaaaannddd gue tambah tua, bukan tambah bijak. Kalau gue tambah bijak ntar gue botak. Tapi kalau gue tambah tua ntar gue keriputan. Terus gue kudu pake produk-produk kecantikan yang bikin kulit gue ketergantungan. Jadi gue musti gimana dong? Yaaahh entahlah gak usah dipikirin deh. Act now think later. Huahahahah. Eh gue ngomongin apa sih?

Makasih buat Bun, my biological beloved father karena udah ngucapin met ultah pertama. Well sebenernya nggak pertama juga sih karena Bun ngucapinnya tanggal delapan jadi itu semacam curi start dan itu nggak sah dan itu curang but because I'm an awesome daughter jadi gue kasih first place of birthday greetings pada Bun. Hadiahnya mana Bun? Coklat Cadburry eak. :3

Makasih buat yang udah ngucapin ultah pas tanggal sembilan: Mbak Dini di Jakarta, Nadhira-Asep-Salsa-Yasmin-Syifa-Dearly-Widi GO di Bandung, Mbak Dydie di Bandung, Mega di Balikpapan, Aliifah Putri (alumni) SMPN 1 Bandung di Bandung (yaeyalah), Mbak Eka di Jakarta, Arin-Zahra-Tri Hadi-Aulia para rekan sejawat alumni SMPN 35 Bandung, mimin @TokoTMIndo siapapun dirimu sebenarnya di Depok, Lynn di Bali, Diza dan Mudita [DI]versity di Jakarta (heiiii kapan nih jadi kita kopdar!? :D), Paramita adiknya Mudita di Jakarta, Imara di Bandung, Diyanti Pramita/Dipra-Bianda/Nda di Surabaya, Ibu di hatiku, Adila di Jakarta, Andhita di Bandung, mami dan Yoses di Depok, dan Alfi-Re di Jakarta.

Special thanks to Ally Carter, author of Heist Society series, for sending me birthday greetings although it was just a simple "Happy birthday!". You made my day, I love you, and I will show you why I'm better than Kat for W. W. Hale V. I PROMISE YOU.

Big thanks to those that gave me birthday present; whether that was money, stuffed animals, crayons, puppets, or even a not-so-well-edited photo that almost made me cry.

Makasih buat para reader gue yang setia nemenin dan baca post-post geje gue dan tabah menghadapi gue yang makin detik makin absurd. Semoga kalian nggak kapok dan tetep baca blog gue dan rajin nge-share ya.

Makasih buat anak-anak @GO3smpr03. Kita cuma bareng selama setahun, some are even less than a year but you guys already like a family for me kecuali mungkin Ilham yang nyebelin dan Azi yang bahkan mukanya udah gak gue inget lagi. Buat Asep, berusahalah gapai cita-citamu untuk jadi anaknya Jupe. Jo, tetaplah tiis. Dearly, tetaplah shocking. Yasmin dan Nadya, jangan jadi terlalu nyebelin. Salsa, tinggin badan dikit. Nuniek, lebih rajin ngumpul bareng. Syifa, jangan galau mulu. Nadhira, teruslah omes. Habibi, rada tegas dikit. Aldryan, jangan jail mulu. Widi, ayo kita fangirling bareng walau yang kita fangirlingin beda objek. Ericka, jangan belajar mulu. Kevin, jangan pasang tampang ngantuk di kelas mulu. Anak-anak 03..... AYO RIBUT MULU. =))

Makasih buat personel [DI]versity; Diza Refengga and Mudita Nanda. Meskipun kita sering ribut dan akhir-akhir ini jarang ngobrol, tapi gue sayaaaaaaang sama kalian. Dan kalian harusnya traktir gue. Dan lebih sering muji gue. Dan nanggapin gue. Dan... please anggap gue cewek. T_T

Makasih buat temen-temen yang awalnya cuma ketemu di Internet tapi malah jadi akrab sebangsanya Bianda, Dipra, Ajay, dan Alfi-Re. Wah, Re, kayaknya lo satu-satunya cowok deh. Semoga Bianda, Dipra, Ajay, dan gue bisa secepatnya datang ke konser idola kita, amin (tapi Nda, lo kayaknya susah tuh, idola lo kan bejibun saingan sama Ajay ;p). Dan semoga Re cepet move on, amin.

Makasih buat para bookwhore yang kadang nemenin gue fangirlingan/fanboyingan gak jelas. Agung, kamu belum ngucapin lhoh. :) *senyum yang menjanjikan sesuatu yang bikin merinding*

All your love, attention, respect, and cares made me shiver. I love you all.


Jangan serius-serius amat. Gue mau terbang dulu menuju pelukan para dayang cowok gue yang seksi badai cihuuuuyyyy. Doain gue jangan mati kehabisan darah gegara mimisan yak.

Saturday 6 July 2013

GUE FRUSTRASEEEEEHHH

Anjrit!! Paeh urang! adalah hal pertama yang kupikir saat melihat laman Hasil Seleksi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) SMAN 1 Bandung. Bukan apa-apa, NEM tertingginya 37,15 bo!!

Anak-anak yang berhasil mendapatkan NEM di atas 35,00 adalah anak-anak zenius yang harusnya diberi plakat penghargaan di Hall of Fame. Sementara anak-anak yang sebenarnya mampu namun mendapatkan NEM di bawah angka itu juga patut mendapat di Hall of Fame sebagai seleb.

Selebor, bukan selebriti.

Setelah dua kali mengklik tanda panah menuju laman hasil seleksi SMAN 1 berikutnya dan melihat NEM terendah, yang kupikirkan adalah Tali tambang mana tali tambang?

Nilai 31,75 yang sudah kudapat dengan susah payah tuh nggak ada - diulang - NGGAK ADA artinya dibandingkan nilai 33,7 terkutuk nan kinclong ituuuuuuuu..........!!!!!!!!!!!

*jedukin kepala ke bantal*

Kenapa oh Tuhan kenapa aku gak bisa diterima di SMAN 1 Kau tahu aku begitu ingin masuk ke SMAN 1 oh iya da kata ibu aku juga kecerdasanku terbatas tapi kan kecerdasan manusia memang terbatas jadi aku salah gitu punya kecerdasan yang terbatas nggak kan yaudah gak usah ngeledek tunggu siapa juga yang ngeledek oh iya nggak ada da akunya aku lieur ah teuing geus ripuh ini mau sekolah juga meuni homo homini lupus gitu ih haup haup haup puh puh puh hancur aja bayangan aku melengang masuk ke SMAN 1 dengan penuh kebanggaan jiga Julius Caesar melengang memasuki Roma naon atulah Dil teuing urang ge teu ngarti.

AAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRGGGGGGGGHHHHHHHHHHH.

TEEERIMALAAAAAAHH
JERITAN FRUSTRASIKUUUUUU
YANG SEDIIIIIHH
DAN HANCUUUUUURRR
BERKEPING-KEPIIIINNGG
SAAT MEREKA YANG LEBIH TINGGI DARIKUUU
MENGGESERKU DARI POSISIKUUUUUUU
LALALA SYUBIDU-BIDU BIDAM DUM DUM DUM
CES CES GJES GJES GJES
TUUUT TUUUUT
NAIK KERETA APIIII
PAKAI E-TICKEEEEETT
*nyanyi*

PEMERINTAAAAH! Lihat muka saya! Saya TIDAK TAKUT!
PEMERINTAAAAH! Ini gaya kalian kaaaann!? *buletin LJK*
Saya tidak TAKUT! Demi COK-LAAAAAAAATTTTTT!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
AUWOOOOOOOOOOO AUK AUK AUK

 Pokoknya aku lagi semacam frustrasi dan depresi. Aku lagi megang pisau. Kamu tau buat apa? Kamu tau buat apa!? Aku mau motong! Motong kue dan aku galaw bentuk potongannya mau gimana!! Mending persegi atau segitiga? SOMEBODY PWEASE HEWP MEW. *telen kue bulat-bulat*

Baiklah sekarang kita ciyusan dulu.

Jadi kan aku dua hari yang lalu kalau gak salah mah daftar ke SMAN 1 Bandung terus hoping por de bes aja gitulah dan berhubung aku ngebet pengin masuk sana jadi de besnya itu ya masuk SMANSa. Terus sampe tadi siang sekitar jam 11-12an aku masih aman meski udah kedorong-dorong ke bawah gak tau itu kenapa yang NEMnya lebih gede teh meni seneng ngegencet ngebully yang NEMnya lebih kecil ih :( pokoknya pas jam duaan baru tah nama aku udah MENGHILANG!

Sayangnya namaku menghilang teh bukan karena diculik sama orang-orang Dark Kingdom. Sedih lah. Padahal kalau diculik orang Dark Kingdom kan bisa diselamatin sama Sailor Senshii plus Tuxedo Kamen :( hoi hoi serius hoi.

Jadi nama aku teh menghilangnya gegara yang NEMnya lebih tinggi ngebully nama aku :( akhirnya karena nama aku gak tahan dia kabur. Pas dicariin taunya dia kabur ke SMAN 15. Sarap banget kan yang ngebully nama aku dari jalan Juanda sampe kabur ke Sarimanis gitu :( kasian dia teh padahal udah berusaha bertahan tapi da nama aku nggak bisa :( dia terdesak sama makhluk bumi yang menginvasi akhirnya kabur ke bulan mencari perlindungan dari Princess Serenity tapi ternyata Princess Serenity udah bunuh diri dan bereinkarnasi jadi Usagi yang bego :( untung karena ada Luna dan Artemis Princess Serenity bangun kembali da Princess Serenity mah kayak nama aku sama-sama setrong :')

Mungkin aku teh gak diterima di SMANSa da niat jelek aku udah ketauan :( niat aku teh mau cari jalan tembus dari SMANSa ke kantin Salman yang ada di belakangnya jadi kalau pelajarannya boring atau gurunya nyeremin kayak Mr Punk-nya bang Lupus sama bang Boim mending aku mabal aja ya gak. Duh emang ya kalau niatnya jelek mah moal barokah :( etapi aku teh belajar dari ibu aku tau :( ibu aku dulu di SMANSa, tapi pas kelas II (sekarang XI) ibu aku kabur ke Surabaya terus ke Palembang jadi aja ibu aku ngerti bahasa Jawa, Sunda, sama Palembang jahat kan gak adil kan :( pokoknya selama di SMANSa teh ibu aku juga suka mabal, kadang malah mabalnya teh ngajak-ngajak, milarian batur. Kalau sama sesama murid ditolak ntar teh ngajak petugas TU geura. Atau kalau gak ngajak guru. Da ibu aku mah koplok untung aku cinta :') coba kalau gak cinta atuh bukan anaknya aku teh :'(

Untuk sementara ini nama aku ada di urutan 77/240 di SMAN 15. Awas aja kalau sampe ada yang ngebully nama aku lagi :( ntar aku bully balik geura. Bakal aku perintahkan para minions untuk coret-coretin buku catetan mereka pake tulisan BULLY dilingkarin terus dicoret gitu pake tinta warna merah iya we da aku mah kece. Naooooonn.

Nobody knows you better than I do
I keep my promises, I'm fighting for you
You're not alone I'll listen till your tears gave up
You're safe and sound, I surely won't let you down
What's hurting you, I feel it too
I mean it when I say that when you cry
I cry with you.

ENAK KALI YAAAAA DINYANYIIN BEGITU SAMA PANGERAN DHIREN. ATAU ADRIAN IVASHKOV. ATAU AARON WARNER. ATAU ATAU ATAU ya pokoknya semua cowok yang gue fangirlingin laaaaaahhh.

Masalahnya cuma satu: Aku gak nangis. (•̅_•̅)

Kenapa gak nangis? Karena yaaaa mungkin meski gue kepengin masuk SMAN 1 gue gak sedepresi atau seINGIN itu sampe nangis ._. Atau mungkin hanya karena aku itu kan cewek setrong :')

Dan ini karena aku mau pamer reaksi; tadi siang waktu dikasih tau sama ibuku yang lagi sibuk mantengin pepedebe SMAN 1 terus liat NEM terendah udah 31,9 dan bilang kalau aku udah ditendang aku kaget, "HAH!??" gitu. Terus aku sedih gitu kan, aku ngetweet yang beraroma depresi bilang gini, "Said goodbye even before said hello. Goodbye SMAN 1 Bandung." Buat yang bahasa Sundanya payah, itu tuh artinya "ngomong dadah sebelum bilang halo. Yaudah wassalam."

Terus aku matiin BB karena akunya gak mau diganggu ceritanya :( terus aku teh meringkuk di dekat kaki ibu aku kayak anak anjing gitu, kaing :(  habis itu kan aku teh mikir ah ngapain depresi gak penting ntar aku tambah tua kan gawat saingan sama ibu kasian ibu aku saingan sama anak sendiri :( yaudah aku teh nyalain BB terus ngetweet gini, "Yaudah deh wassalam SMANSa. Halo SMAN 15. Please banyak cowok ganteng. #MakeAWish" AND I MEAN IT. Kalau gak ada cowok sekece Alagan Dhiren Rajaram atau Aaron Warner atau Adam Kent atau Dimitri Belikov atau Jonathan Morgenstern atau Four atau Alexander Calahan atau Patch atau W. W. Hale the Fifth atau Derek Souza atau Ash atau David atau Damon Salvatores atau Seth apa artinya aku hidup!?

Jadi begitulah aku berdoa supaya di SMAN 15 ada banyak cowok ganteng dan banyak jalan untuk mabal. Kalau bisa ada pujaseranya sekalian. Terus guru-gurunya banyak yang bisa dikecengin. Terus perpustakaan dan toiletnya bagus. Gak usah ada kisah hantu-hantuan da di rumah aku ada nenek udah berasa horor tiap hari :( Dan meskipun ada jurusan Bahasa semoga aku masuk jurusan IPS tapi sejarah sama akuntansinya dihapusin aja ngapain belajar tentang orang yang udah mati atau ngitungin duit orang duit sendiri aja udah pusing gini. Gak percaya aku bisa pusing ngurus duit? Bisa! Aku teh galau ini Rp150.000,00/bulan mau aku pake apa; mau main Pump sama Time Crisis atau borong buku atau beli cheesecake atau beli cokelat atau aku investasikan untuk persediaan life supply of es krim dan kebab? PUSING TAUUUUUKK.

Udah ah ini makin lama makin absurd aja ntar kalau muka aku ikutan absurd gimana kasian setan saingan sama aku da kalau bersaing sama aku mau kayak gimana juga pasti aku menang tapi kalau soal sekolah mah aku bisa aja menang cuma aku kan diwakili oleh nama nah nama aku teh gak kuat dibully jadi aja dia kabur akunya sih setrong banget saking setrongnya aku bisa matahin triplek pake dua tangan setrong banget khand.

Tuesday 2 July 2013

Demonstrasi: Ya atau Tidak?

Sejujurnya aku nggak ngerti sama sekali kenapa ada orang yang mau capek-capek berdemo. Maksudku, kalau kau berdemo masak atau mengirim album demo indie ke perusahaan rekaman sih masih menguntungkan bagimu, ya kan. Tapi berdemo, berorasi, mengumpulkan banyak massa hanya untuk membuat macet jalan dan bertindak anarkis apa gunanya sih? =|

Dalam beberapa minggu terakhir ini, sepanjang pemberitaan di TV, hanya dua jenis demo lokal yang diberitahukan: soal kenaikan BBM dan RUU (sekarang UU) Ormas. Yang pertama aku mengerti, yang kedua aku nggak begitu mengerti (soal yang didemokannya). Believe it or not aku bahkan baru tau kalau Ormas itu akronim dari Organisasi Masyarakat. Yah, seperti yang ibuku bilang, kecerdasanku terbatas.

Omong-omong, untuk bahan blogging aku bahkan sudah Googling soal RUU Ormas itu, mencari pasal-pasalnya, tapi yang kudapat cuma pasal-pasal yang dihapus atau direvisi. Begitulah. Ini pertama kalinya aku sampai Googling cuma untuk blogging dan karenanya itu patut dirayakan. Ayo tumpengan! Ibuku yang ntar bayar tagihannya.

Oke, balik ke topik waras dan awal. Jadi, aku nggak mengerti kenapa ada orang yang mau berdemo--di sini kalian seharusnya sudah tahu demo mana yang kumaksud. Maksudku, kalau kalian berdemo dengan tertib dengan pengawalan polisi saja tidak digubris oleh pemerintah, apalagi kalau dengan jalur anarkis. PDA--Please Deh Aah. Maksudku, aku tahu kita ini negara berkembang yang pendidikannya nggak bagus-bagus amat kalau dilihat dari banyaknya pengangguran, tapi kita nggak sebego itu kan. Atau mungkin kita memang sebego itu dan nyatanya pendidikan kita baik-baik saja namun karena terlampau bego jadi kreativitas orang-orangnya pada mati kali ya. Aduh gue frontal banget.

Misalnya, para buruh dan mahasiswa yang berdemo soal BBM (RUU--sekarang UU--Ormas dikesampingkan aja dulu, aku masih rada blank). Mau mereka berdemo sedahsyat dan secetar membahana badai bulu mata Syahrini juga mereka masih butuh BBM kan? Mereka bakal tetep beli BBM kan? Dan modus pemerintah untuk pengalihan penggunaan alat transportasi itu udah jelas kan? Jadi ngapain masih demo? Ada yang demonya SETELAH BBM dinaikkan pula. Gak kurang kesiangan apa. Aku cenderung setuju dengan ibuku dan pernyataan seorang ibu-ibu dengan penampilan kelas menengah-bawah mengenai KPS--Kartu Perlindungan Sosial.

Kira-kira begini perkataan ibu itu, "Saya gak setuju sama Kartu Perlindungan Sosial (KPS) itu. Ngapain, itu cuma bikin rakyat tambah manja. Kalau mau ngasih bantuan, kasih bantuan ke pendidikan, sekolahkan rakyat sampe pinter, baru nanti kita sejahtera."

Meskipun membahas hal yang berbeda, yaitu kenaikan BBM dan kompensasi kenaikan BBM yaitu KPS untuk BLSM, pada dasarnya yang disampaikan oleh ibuku dan ibu-yang-masuk-tipi itu kira-kira serupa--setidaknya yang aku tangkap.

Gak masalah, kerja lima belas jam sehari, tidur cuma lima jam sehari Gak masalah BBM dan harga sembako naik, asal ada kesetaraan. Kalau ada kesetaraan, semuanya bakal berbanding lurus. Meski harga-harga naik, pendapatan rakyat juga akan naik, dan dengan begitu kesejahteraan menyusul. Hmm, mungkin agak sulit kujelaskan ya, dan akan sulit juga untuk mengerti kalau pola pikirmu nggak mirip dengan pola pikirku (normal kok, normal. Kalau pola pikirnya sama baru absurd). Coba kujelaskan satu per satu ya.

Yang dikatakan oleh ibu-keceh-di-tipi adalah bahwa ia tidak melihat BLSM sebagai suatu hal yang patut disyukuri--sebaliknya, ia bisa dibilang mencela BLSM. Karena menurutnya, rakyat sama saja dimanjakan. Sejujurnya secara pribadi menurutku rakyat gak dimanja-manjain amat, terutama karena uang BLSM yang mereka dapat sama dengan uang jajanku dua bulan (#fyi aku dapat uang jajan bulanan, Rp150.000,00 yang sama dengan jumlah BLSM yang diberi pemerintah pada satu KK/bulan). Tapi argumen ibu-tipi-nan-gahol bisa diterima. Bukan tidak mungkin ada KK yang puas dengan Rp300.000,00 untuk dua bulan dan justru jadi bergantung pada kucuran dana BLSM pemerintah. Alhasil ia justru jadi keenakan, dan itulah yang dimaksud oleh ibu-yang-muncul-di-TV-oh-gue-udah-kehabisan-julukan-baginya dengan memanjakan. Perlu diingatkan kembali orang Indonesia itu memang rata-rata pada MANJA. 11 dari 10 orang Indonesia merasa keenakan dengan "kekayaan alam" yang dimiliki negaranya dan malah terlena. Kita yang dulunya bangsa pekerja keras malah jadi bangsat ogoan seiring waktu. Yaaahh gue gak bakal mangkir gue juga suka bermanja-manja sih, hehehe. Tapi bukan itu yang gue omongin dan gue masih di bawah umur so your argument is invalid. *ketok palu*

Seandainya pemerintah ingin memajukan perekonomian mungkin pemerintah bisa mulai memberi penyuluhan mengenai lapangan kerja dan/atau wirausaha serta lebih menaruh perhatian pada wirausahawan/wati di Indonesia. God knows kita punya banyak wirausahawan/wati cakep yang kreatif dan bisa mengembangkan usaha mereka namun kekurangan tenaga kerja. Jika saja pemerintah lebih menonjolkan wirausaha-wirausaha tersebut, dan sekaligus memberi penyuluhan tentang wirausaha, mungkin ekonomi bisa lebih maju. Kalau sudah begitu, argumen mengenai kenaikan harga barang kebutuhan pokok ataupun BBM bisa diketok palu sebagai invalid dan presiden bisa melenggang pergi like a boss.
 Kalau gue bisa ngedit gambar bakal gue kasih tuh "Boss" peci sama dasi pak Beye, huahahahah.

Seperti yang udah gue bilang sebelumnya, kesejahteraan bakal menyusul waktu kita udah sedikit lebih maju. Iya, sedikit aja, gak usah muluk dulu. Asal orang-orangnya udah rada pinter dikit aja. Dan itu membawa kita pada topik soal pendidikan. Iya, udah ada bantuan dana BOS, tapi udah merata belum? Daripada kucurin dana buat BLSM yang bahkan gak tepat sasaran dan gue asli pengin nabok tuh orang "berada" yang dapet BLSM tapi nolak ngasih dananya ke orang yang lebih membutuhkan dengan alasan itu haknya sebagai warga negara (iya, hak warga negara NENEK MOYANG LO SEORANG PELAUT, 'PRET) mending disebarluaskan ke sekolah-sekolah yang letaknya lebih jauh dari peradaban kota besar. Bahkan presiden dan menteri Kemendikbud bisa juga lhoh melantik guru dengan gaya blusukan a la pak Joko Widodo tersayang ulala. Maksudnya blusukan, jadi seorang PNS yang menjadi guru dikirim ke wilayah-wilayah pedalaman untuk mengajar di sana. Jangan satu orang buat satu daerah dong, itu namanya Hunger Games abad 21. Beberapa orang, dan sementara beberapa mengajar sisanya bisa melatih orang-orang yang cukup umur dan lebih berpendidikan dari orang di sekitarnya sebagai guru dan tralala begitulah seterusnya.

Iya, gue tau, lebih gampang ngomong daripada dilakuin. Tapi senggaknya bisa dipertimbangkan, ya gak? Itu juga kalau ada pejabat yang baca blog gue sih. Gue... antara pengin ada pejabat negara yang baca dan nggak. Pengin, karena kayaknya keren dan kali-kali aja gue diberi penghargaan sebaga Blogger Terkeceh dan Tervisioner Op De Yir. Tapi takut juga kalau-kalau gue dianggap menghina terus dipenjara terus dijadiin tontonan di Ragunan OH MY GOD GUE BELUM SIAP TERKENAL.

Nah, puas ngebahas soal BBM dan segala OOT gue, mari kembali bahas RUU--sekarang UU--Ormas. Eh, tunggu, just to make sure, rapat Paripura DPR RI yang mengesahkan RUU Ormas berlangsung tadi siang/sore kan? Gaaaakk, kali-kali aja entah bagaimana gue terlempar ke masa depan waktu sidang/rapat Paripura yang mengesahkan RUU Ormas berlangsung sementara di masa kini statusnya masih RUU.

Sebenarnya setelah gue baca-baca pasal-pasal yang direvisi dari RUU Ormas itu, gue gak begitu melihat apa yang bisa bikin massa berdemo dan keukeuh menolak RUU Ormas itu. Maksudku, itu sampai direvisi dan ada pasal yang dihilangkan, lho. Jadi bisa dibilang sebenarnya pemerintah--yang mencakup anggota DPR RI, Menkum HAM, Kemendagri, dan Kemenag (silakan cari kepanjangannya di Google karena gue merasa keren make akronim-akronim itu huahahahah)--sudah berusaha untuk tidak membuat RUU itu membebankan Ormas, ya gak? Yah, itu menurut pendapatku sih. Lagipula nggak ada yang aneh kok.

1. Pasal 7
Bidang kegiatan yang semula dikategorisasi, maka dalam draf terbaru kategorisasi tersebut dihilangkan dan ketentuan mengenai bidang kegiatan bagi ormas diserahkan pada kebijakan masing-masing ormas, sesuai dengan AD/ART yang dimiliki ormas tersebut

2. Bab IX Pasal 35
Bab mengenai keputusan organisasi dihapuskan, karena ketentuan mengenai pengambilan keputusan organisasi merupakan hak dari masing-masing ormas.

3. Pasal 47 ayat 2 dan 3
Terdapat penambah syarat pendirian ormas yang didirikan oleh warga negara asing dan badan hukum asing, ketua dan sekretaris atau bendahara harus dijabat oleh warga negara Indonesia.

4. Pasal 52 huruf d
Pansus melakukan perbaikan terkait penjelasan huruf d yang menjelaskan mengenai kegiatan politik. Sehingga penjelasannya menjadi yang dimaksud dengan "kegiatan politik" adalah kegiatan yang mengganggu stabilitas politik dalam negeri, penggalangan dana untuk jabatan politik, atau propaganda politik.

5. Pasal 59 ayat (1) huruf a
Dalam ketentuan larangan yang terdapat dalam pasal ini, semula terdapat kerancuan dalan penormaannya. Pansus melakukan penyempurnaan sehingga rumusannya menjadi larangan untuk menggunakan bendera atau lambang yang sama dengan bendera atau lambang negara Republik Indonesia menjadi bendera atau lambang ormas.

Pengaturan ini terkait dengan ketentuan yang ada dalam larangan yang terdapat dalam pasal 57 huruf c UU No. 24 tahun 2009 Tentang bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan.

6. Pasal 59 ayat 5
Ketetuan yang terdapat dalam pasal tersebut dihilangkan diatur 60 ayat (2) huruf d, sehingga rumusan menjadi "melakukan kegiatan yang menjadi tugas dan wewenang penegak hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-udangan."

7. Pasal 65 ayat (3)
Terkait dengan sanksi penghentian sementara kegiatan terhadap ormas lingkup provinsi atau kabupaten/kota. Semula dalam penjatuhan sanksi tersebut pemerintah daerah meminta persetujuan Forkompimda, namun karena di lingkungan kabupaten/kota belum terdapat forum tersebut maka ketentuannya disempurnakannya menjadi "dalam hal penjatuhan sanksi penghentian sementara kegiatan terhadap ormas lingkup provinsi atau kabupaten/kota, kepala daerah wajib meminta pertimbangan pimpinan DPRD, kepala kejaksaan, dan kepala kepolisian sesuai dengan tingkatannya."

8. Poin 8 pasal 53 huruf B
Dalam ketentuan peralihan yang dituangkan dalam pasal ini. Sehingga memberikan penghargaan ormas yang berdiri sebelum proklamas kemeredekaan RI dan masih konsisten mempertahankan NKRI.  Ormas ini harus diberikan tempat istimewa karena apresiasi dalam sejarah, kami sadar meletakkan beberapa ormas besar yang punya kontribusi besar tidak hanya terhormat tetapi istimewa.
(Sumber: http://nasional.sindonews.com/read/2013/07/02/12/756481/disahkan-dpr-isi-uu-ormas-alami-perubahan)

 Ambil contoh poin nomor satu (pasal 7) yang langsung gue mengerti sekali baca (yang lainnya kudu beberapa kali baca dulu baru ngerti beneran ._.), di situ jelas dinyatakan bahwa meski awalnya pemerintah hendak membuat kategorisasi mengenai kegiatan yang dapat dilakukan ormas, mereka berubah pikiran dan akhirnya membebaskan ormas melakukan kegiatan secara bebas selama masih dalam lingkup AD/ART ormas tersebut yang mana hanya Tuhan yang tahu apa artinya itu. Intinya, "Ya terserah lo deh mau ngapain Mas (ormas), tapi tetep ikutin kaidah eaps." (sejak kapan pemerintah jadi alay?)

Poin nomor dua pun demikian, ormas dibebaskan untuk mengambil keputusan (terkait apapun maksudnya itu) tanpa campur tangan pemerintah--apa yang mau diperdebatkan?

Poin nomor tiga (Pasal 47 ayat 2 dan 3) jelas mengindikasikan bahwa "pejabat ormas" harusnya seorang Indonesia, dan bukannya bangsa asing, dan ada yang menentang? Uh, maaf kalau aku kurang mengerti tapi helloooooooo............?? Kalau masih ada yang ingat pelajaran sejarah SMP dulu, beberapa organisasi bangsa kita memiliki pejabat orang asing dan kita harus main sok-polos-tapi-ada-sesuatu-di-baliknya dengan para orang asing itu. BPUPKI, inget gak? Meski sejarah gue anjlok senggaknya gue baru lulus gitu. Jika pejabat ormas merupakan seorang asing, kenapa bermarkas di Indonesia? Kalau itu ormas milik orang Indonesia, kenapa pejabatnya harus orang asing?

Kemudian poin nomor empat, Pasal 52 huruf d. Pasal tersebut jelas menyatakan bahwa apapun yang dilakukan oleh ormas hal itu tidak boleh melakukan propaganda atau sabotase atau apapun yang dapat mengganggu stabilitas politik Indonesia. Kecuali kau anggota organisasi rahasia underground, aku nggak melihat apa yang harus diprotes.

Baiklah, sampai sini dapat dilihat jelas bahwa aku mendukung baik kenaikan BBM maupun pengesahan RUU--sekarang UU--Ormas. Nggak masalah kerja lima belas jam sehari Nggak masalah kalau kalian punya pemikiran yang berbeda, asal jangan membayar massa untuk panas-pasanan di jalan, menghambat lalu lintas, dan berbuat anarkis hanya agar pendapat kalian "didengar" oleh para petinggi negara. Bersikap beradab sedikit dong. Ngapain orangtua kalian menyekolahkan tinggi-tinggi cuma supaya kalian bisa berdemo mengatasnamakan rakyat tapi tindakan kalian malah menyengsarakan rakyat? Kaca di rumah retak semua ya? :v

Jadi orang gede menyenangkan, tapi susah dijalanin. (Statement ini jelas has nothing to do with everything tapi menurut gue ini adalah penutup yang epik meski gue sendiri gak ngerti apa gunanya)

Ciao :*

Swearing Isn't Attractive

Well I'm not attractive anyway so fuck off.

So far I hope that you noticed I swear a lot, like, a-fucking-lot. I just can't help it and I found out that the way I swear and curse were probably cooler than the way my friends swear and curse. They usually saying animal's name when swearing and/or cursing such as "Dog". Dogs are cute. Dogs don't deserve to be some other cursing. So I say fuck instead.

Yea that's right. Fuck you bitches.

But actually I just don't get the idea of "swearing isn't attractive" like how the hell could that affect your look I mean if by saying "You're so pretty" and other shits makes me more attractive I'd love to fucking do it although I don't really mean it but since it didn't affect my look and I still look like some expired shit well fuck it.

The other idea of not allowing swearing and cursing is that it will hurt somebody's feeling. Oh, right, come on. I've been told my whole life that I'm "fat" and "ugly" and "not attractive at all" and "look like some kind of dog's shit" and "disturbing the view" and "not quite good to look" and "not belong here" or "not belong there" just "not belong everywhere" and do you see me crying the hell out of my nose and saying that I'm hurt that I'll kill myfuckingself if somebody don't fucking come and fucking cheer me the fuck up? NO.

My logic is if people could say such things to me why couldn't I?

I never really swear in order to hurt people anyway. I did it out of habit and/or by accident or most commonly just for a joke. Oh, you should come to my place. Here twelve out of ten people saying "dog" between every words.

"Lo anjing udah anjing main anjing game anjing baru anjing belum 'njing?"
Have -dog- you -dog- played -dog- the new -dog- game -dog-?

Note to bitches: saying anjing or dog is like saying fuck you here.

See, I'm not the only one. I just did it in a cooler fucking way than other people around the fucking neighborhood.

See y'all, bitches.