Friday 14 June 2013

Tiga Jenis Manusia

Ada banyak jenis manusia. Ada yang mengawali perubahan, memperhatikan perubahan, dan membicarakan perubahan. Tipe pertama adalah mereka yang merupakan seorang visioner. Mereka memimpikan perubahan dan mereka mewujudkannya. Mereka adalah para pemimpin, karena begitu mereka menggebrak aturan lama, yang lain segera mengikuti langkah mereka. Untuk menjadi bagian dari golongan pertama ini, kau tidak boleh takut salah. Kau harus nekat tapi perhitungan. Jangan pernah ragu. Jangan buat pengikutmu menabrak lalu menjatuhkanmu saat kau berhenti di pinggir jurang lantaran tidak berani melompat. Jika kau sempat ragu, jangan sampai berhenti. Selalu ada yang pertama kali bagi segalanya.

Kemudian, mereka yang memperhatikan perubahan. Tipe ini adalah mereka yang merupakan pemimpi, nyaris seorang pemimpin, namun tidak memiliki keyakinan, kepercayaan, serta rasa yang menggebu untuk memulai sesuatu yang baru. Mereka cenderung berada di belakang golongan pertama. Mereka iri, tapi tidak melakukan apapun untuk melampaui orang-orang yang ada di hadapannya. Mereka hanya pasrah menatap punggung sang pengubah, terus menerus bertanya dalam hati, "Kenapa bukan aku?"

Dan tipe yang terakhir, mereka yang membicarakan perubahan. Mereka tidak mengubah apapun, dan selamanya hanya berbicara jika mereka tidak ingin berubah. Mereka bersikap seolah mengikuti perubahan, tapi mereka hanya terbawa arus. Jika tipe pertama adalah mereka yang membuat air terjun, maka tipe kedua adalah air yang mengikuti terjun di belakangnya sementara tipe ketiga hanyalah daun atau ranting pohon yang kebetulan jatuh di atas arus. Mereka tidak tahu, dan tidak berusaha tahu, ke mana mereka dibawa pergi. Apa yang terjadi maka terjadilah, sama sekali pasrah. Mereka tidak bermimpi, tidak berharap, tidak memiliki visi. Seorang pengikut murni, jauh lebih parah dari tipe kedua. Tipe ketiga ini akan sangat mudah kau temukan di jalanan, terutama di kafe-kafe yang memiliki reputasi dan penampilan bagus. Umumnya memegang sebuah gadget atau lebih, berpenampilan modis, dan mulut yang tidak berhenti bergosip. Mereka, sayangnya, nyaris tidak pernah sendirian. Selalu ada teman bagi tipe ketiga ini.

Bayangkan sebuah segitiga. Bayangkan sebuah piramid. Bagaimana bentuknya? Lebar di bawah dan melancip di atas, bukan? Seperti itulah kira-kira populasi manusia yang masuk dalam ketiga kategori ini. Mereka yang membawa dan membuat perubahan ada di posisi paling atas, begitu sedikit, begitu langka nyaris punah. Mereka yang mengikuti si pembuat perubahan sambil terus menerus menantikan gilirannya naik ke atas ada di tengah-tengah, cukup banyak tapi tidak sebanyak mereka yang hanya mengikuti arus perubahan tanpa benar-benar memperhatikan.

Seperti yang kubilang, untuk menjadi orang golongan pertama kau harus memiliki kepercayaan diri, keyakinan atas pilihanmu, kenekatan, dan jiwa yang sedikit gila. Break the rules; those bitches are there for you to break. Tidak ada gunanya jika kau percaya diri namun konvensional, karena kau akan terikat dengan aturan-aturan sampah yang dibuat oleh masyarakat dan dirimu sendiri. Perhatikan tokoh-tokoh terkenal dunia yang telah membawa perubahan ke bumi kita yang cantik ini. Adakah satu dari mereka yang memiliki pola pikir kolot, terkekang aturan, lurus... normal? Kurasa tidak, karena kalau pikiran mereka lurus-lurus saja paling mereka hanya mengikuti perubahan tanpa benar-benar menciptakan perubahan. Pikiranmu harus sedikit di luar jalur (yah, banyak pun gak masalah kok selama tidak sampai hilang kendali) supaya kau bisa melihat celah yang tak terlihat oleh orang lain. Sekali kau melihat celah itu, jangan--kuulangi, jangan--buang satu detik pun untuk ragu. Lupakan pandangan masyarakat, lupakan tetek bengek sosial, lupakan kekolotanmu. Terobos celah itu, dan jangan sesali satu sentipun, bahkan jika kau gagal memunculkan perubahan. Ingat, selalu ada yang pertama kali bagi segalanya. Kau tidak bisa berharap sekali membuat gebrakan dan orang-orang langsung bertepuk tangan kagum. Butuh beberapa kali gebrakan sampai kau diakui. Tapi seperti yang Han bilang di Fast & Furious: Tokyo Drift, "Life's simple, you make choices and you don't look back."

Beat the shit out of our fucking hypocrite society.

Beeeehhh tumben gue serius. Perubahan, perubahan, kok kayak iklan rokok. :v

2 comments: