Saturday 20 September 2014

Ngupil Itu Nikmat.

Ketika tekanan nilai, peringkat, tugas, dan kewajiban sebagai pelajar terlalu membebani sampai aku melakukan hal yang belum pernah kulakukan sebelumnya:

Aku mencukur rambut halus di betisku.

Rambut halus, bukan bulu. Aku mamalia, bukan unggas.

Dan saat aku memilih berprokrasinasi dengan jalan membersihkan kamar mandi ketimbang menghadapi naskah drama yang harus kuselesaikan, kau tahu aku sudah stress.

Belum lagi tadi aku iseng-iseng membuat es krim pisang tapi gulanya terlalu banyak, aku sampai mau muntah. Isinya cuma tiga potong pisang, selai kacang dan coklat, serta susu lho. Dan kubuat sendiri tuh. Terbayang makanan dan minuman yang diproses itu, yang kadar gulanya super tinggi. Apa coba isinya, sampai badanku sanggup menahan gula yang begitu banyak?

Kurasa mengapa aku kini nyaris tidak memiliki waktu adalah karena meskipun sekolah tidak terlalu beda dengan tahun lalu, kini aku lebih sadar dengan tanggung jawab dan kewajibanku. Dan itu. sama sekali. tidak. menyenangkan.

Aku benci menjadi orang bertanggungjawab. Orang yang bertanggungjawab sulit bersenang-senang. Orang yang bertanggungjawab punya beban. Dan aku nggak pernah mau jadi orang yang bertanggungjawab. Aku cuma ngulang-ngulang nih, di sini.

Setan cilik.

November nanti, kelasku akan menampilkan drama terkait Bulan Bahasa. Ceritanya dari kelas sepuluh sampai dua belas IBB-Bahasa bakal tampil. Dan drama kelasku tuh... ceritanya... dark banget...

Aku sampe gak kuat nulisnya.

Aku mau muntaaaaahhh :c ini manis banget sampe giung.

Eh omong-omong, tadi aku jalan keliling komplek dan sprint entahberapakali bolak-balik. Wks.

AAAAAAAAHHH AKU LUPA CARA BLOGGING.

Yah senggaknya kalian tahu aku masih hidup. Wks.

Ciao.

No comments:

Post a Comment