Sunday 25 November 2012

Berlarilah

Aku ingat ketika mulut mungilmu berkata,
“biarkan aku berlari”
dan kau menghentakkan kakimu ke tanah
dan bersikeras kalau kau mampu
          Kemudian aku akan menyanggah
          dan kau akan berkata bahwa
          aku terlalu tua untuk mengerti
          dan kubalas kau terlalu muda untuk memahami
     Sayang, biarkan mama menjagamu
     kau tak peduli
     kau hanya ingin berlari
     kau hanya ingin pergi
     entah bagaimana,
     keinginanmu itu menyakiti

Mama, aku ingin pergi
aku ingin melarikan diri
dari mimpi buruk mengerikan
yang selalu menghantui dalam
setiap malam yang mencekam
          Ma, aku tidak akan melupakanmu
          bagiku ketakutanmu tidaklah rasional
          makhluk terkutuk macam apa aku,
          dapat melupakan makhluk seindah dirimu?
     Seolah
     kau tak ada arti
     lebih bagiku
     tidak, mama
             
Aku berharap mama dapat mengerti
              Mama berharap kau mau mengerti
          bahwa kekanganmu terlalu menyesakkan...
     bahwa kekhawatiran ini menyakitkan...
              Aku hanya ingin mama mendengarkan
              Mama hanya ingin kau dengarkan
          keinginanku untuk bebas dan lepas...
     kenyataan dunia luar tak seindah yang kau bayangkan...

Aku ingat saat mulut mungilmu berkata,
“aku mau pergi. aku benci di sini”
lalu kau akan memberontak
menendang
menggigit
melawan
mencakar
          Kemudian kau tak lagi mungil
          dalam sekedipan mata,
          kau menghilang digantikan
          oleh sosok dewasa
     Kau masih ingin pergi
     kau masih ingin berlari
     sayang, bisakah kau menjaga diri?

Aku bisa, ma
aku tidak mengerti
kenapa kau meragukan
keyakinan yang kumiliki
seolah kau ingin aku goyah
lalu kau akan menyanggah
          Ma, aku mulai muak dengan pola ini
          aku berbicara
          kau berbicara
          aku menjelaskan
          kau menolak
          aku mendengarkan
          kau menuduhku tak mendengar
          kau tak mendengarkan
          kau tak mengizinkanku bicara
     Kau semakin tua
     dan semakin egois
     dan semakin keras kepala
     dan semakin mengurung
     jadi maafkan keputusanku, ma
     aku akan pergi
     aku akan menggeliat
     kemudian merangkak
     kemudian berjalan
     kemudian berlari
     dan akhirnya terbang
     menjauh
     darimu
     dari sangkar emasmu
     dengan satu kelupas emas
     yang kubawa tanpa sepengetahuanmu
     semata karena tak ingin melupakanmu
     tapi ingin lepas darimu

Sayang, mama terima suratmu
maafkan mama karena selama ini
telah membutakan mata
menulikan telinga
dan melepaskendalikan lidah
pergilah
          Pergi dan jangan kembali
          jangan kembali sebelum
          saat ketika kau tak lagi terkungkung
          lupakan mama, sayang
          kalau mama adalah beban
          tapi maafkan mama
          kalau mama tak dapat melupakan
          tawamu
          seringaimu
          celoteh riangmu
          argumenmu
          kekeraskepalaanmu
          kebaikanmu
          keburukanmu
          segala hal tentangmu
          maafkan mama karena
          mama tidak bisa menghapus
          kenangan
          dan rasa
          bahwa kau gadis kecil mama
     Jangan merangkak terlalu cepat
     mama takut kau akan melukai lututmu
     jangan berjalan terlalu cepat
     mama takut kau akan tersandung
     jangan berlari terlalu kencang
     mama takut kau akan terjatuh
     jangan terbang terlalu tinggi
     mama takut kau akan
     jatuh
     jatuh
     jatuh
     jatuh
     dari langit yang tinggi
     menembus lapisan bumi
     dan tak dapat bangkit kembali...
     dan mama tak akan ada di sana
     untuk membantumu bangkit
     karena keberadaan mama
     telah kau tolak sebelumnya

Ma, aku telah merangkak
aku telah berjalan
aku telah berlari
dan aku telah terbang
          Aku telah mendapat yang kuinginkan
          aku telah menggapai yang kucita-citakan
          apa yang tidak kumiliki kini?
          tapi tidak ada yang berarti
          tak ada siapapun yang bisa
          kuajak berbagi
     Ma, aku kangen mama
     dulu aku jengah dengan keberadaan mama
     kini aku mengiba agar bisa bersama mama
     ma, apa aku dimaafkan?
     karena bahkan setelah aku berlari,
     mimpi buruk itu tetap mengikuti
     aku lemah tanpa pertahanan
     kecuali keinginan untuk
     menyelamatkan diriku sendiri
     sekarang baru terpikir,
     apa mungkin mama juga dihantui
     oleh mimpi buruk yang sama?
     ma, kau tak pernah egois
     kau tak pernah keras kepala
     kau tak pernah mengurung
     kau melakukan segala hal untukku
     kau benar tentang kesalahanku
     kau hanya berusaha melindungiku
     maaf karena aku berusaha lari darimu, ma
     boleh aku buang segala kesuksesanku
     demi kembali kepadamu?

Sayang, mama terlalu tua
dan sudah terlalu renta
untuk mengejarmu
mama masih di sini
mama masih menunggu
kapan pun kau berlari
lengan mama selalu terulur
untuk menyambut dan memelukmu
          Tapi mama minta maaf
          karena ternyata mama memang
          tidak mau mendengarkan
          tidak mau mengerti
          duniamu yang serba cepat dan instan
          tapi sayang, sekarang mama siap
          untuk mendengarkan dan mencoba mengerti
     Jadi sayang,
     kapan pun kau mau
     kapan pun kau sempat
     mama sudi mendengarkan
     segala hal tentang
     duniamu yang penuh keajaiban
     dan gemerlap kesuksesan

No comments:

Post a Comment