Sunday 3 February 2013

Ada Alasan Mengapa...

Ada alasan mengapa kita menjadi diri kita yang sekarang ini. Bukan satu, dua alasan, melainkan banyak alasan. Beberapa alasan itu sulit dijabarkan, bahkan mustahil untuk dijelaskan kecuali dengan berkata, "Memang begitulah takdirnya".

Aku tidak pernah percaya tentang teori "kebetulan". Bagiku, segala yang terjadi di dunia ini adalah hal-hal yang memang sudah digariskan untuk terjadi. Bukan kebetulan kau bertemu dengan teman SD-mu dulu. Bukan kebetulan seseorang menjatuhkan dompetnya untuk kau temukan. Bukan kebetulan kau melihat penculikan atau pencurian di depan matamu sendiri. Bukan sebuah kebetulan kita membicarakan ini.

Tapi dasar namanya manusia. Kadang mereka menolak alasan-alasan itu. Mereka menghakimi orang lain atas siapa mereka sekarang, tanpa mau mengerti alasannya.

Pelacur.

Apa yang terlintas di benakmu saat mendengar kata itu? Wanita murahan? Teman sekelas? Calon penghuni neraka? Makhluk menjijikkan yang tidak selevel denganmu? Virus? Pakaian mini? Rumah bordil? Film horor Indonesia? Kalau ada tiga orang yang membaca ini, aku yakin empat akan memikirkan salah satu yang baru saja kusebutkan. Hanya akan ada segelintir--dan maksudku segelintir--orang yang akan berpikir "orang-orang yang terpaksa menjual dirinya sendiri".

Itu adalah alasan.

Kau pikir semua orang diberi kebebasan memilih? Terkadang ada suatu titik di mana manusia hanya bisa memilih depan atau belakang. Kanan atau kiri. Terkadang bahkan tak ada pilihan sama sekali. Tapi memang ada juga orang yang memilih suatu hal semata karena ia ingin memilihnya. Apapun alasannya, seharusnya mereka tidak dihakimi. Aku tidak pernah mengerti kenapa orang senang sekali menghakimi dan melabeli orang lain. Dia perokok di bawah umur? Ya sudah. Selama dia cuma merugikan diri sendiri, terus kenapa? Dia sering berkeliaran dengan baju kurang bahan, gayanya seperti cewek murahan. Terus kenapa? Ngaruh, ya, pada hidupmu?

Coba kita berpikir sejenak: Senangkah kita saat dilabeli dan dihakimi orang lain? Dan kepuasan apa yang kita dapatkan saat melabeli dan menghakimi orang lain?

Apakah kita dibayar untuk itu?
Dapat doorprize karenanya?
Tiba-tiba memiliki gadget terkini dan tercanggih?
Nggak kan?

Apapun tindakan seseorang, seharusnya kalian menghargai pilihannya, karena kita tidak akan pernah tahu alasan apa yang mendorongnya memilih hal itu.

Tidak ada hal yang tidak didasari alasan, sesepele apapun alasannya.

No comments:

Post a Comment