Sunday 20 April 2014

Cause In The End, We're All Gonna Die

18.39 pada hari Minggu berhujan and I'm freaking out!

Jadi aku - ehem - mencukur ketiakku (hey, most girls do that so shut up) waktu aku baru ngeh ada tonjolan kecil di ketiak kiri. Itu bahkan nggak bisa dibilang tonjolan, karena lebih mirip bola superkecil yang menempel. Dan aku dengan begonya berusaha mutusin bola superkecil itu. Dan baru terpikir olehku bahwa bisa aja itu semacam bakal kanker yang kalau dibiarin nggak akan menyebar tapi karena udah kepalang oh ya udah.

Aku seduh teh.

Nite, folks. Aku tiba-tiba mendapatkan ilham sewaktu bangun tidur siang tadi. Itu, dan sakit kepala mengganggu yang hanya bisa disebabkan oleh kebanyakan tidur but such thing as too much sleep doesn't exist so your argument is irrelevant. Berhubung aku udah berhari-hari nggak ngeblog, terpikir olehku untuk nulis itu di blogku yang cantik ini. Iya, aku tau aku cantik. Makasih.

Aku bukan orang yang suka membicarakan kematian. Aku nggak tahu apakah setelah kita mati nanti kita akan menghilang begitu saja atau menyeberangi dunia menuju tempat yang mereka sebut surga dan neraka. Yang pasti, nenekku teramat sangat yakin bahwa setelah kita meninggal ini amalan kita semua akan dihisab dan itulah yang menentukan kita masuk Surga atau Neraka. Aku bahkan nggak tau apakah surga dan neraka itu beneran ada. Tapi untuk jaga-jaga, yaaa begitulah. Omong-omong, aku paling takut mati. Takut Mati ada di urutan kedua setelah Kegelapan dalam daftar hal-hal yang kutakuti, diikuti dengan Punahnya Coklat dan Tertinggal. Aku takut mati karena aku nggak tau apa yang akan kuhadapi nanti setelah aku mati.

Malaikat penanya di alam kubur?

Ketiadaan?

Atau terkutuk berjalan di atas bumi tanpa cangkang?

Tapi bukankah kita semua begitu? Bukan soal matinya, tapi soal nggak ngertinya. Manusia pada dasarnya takut pada hal-hal yang tidak mereka mengerti. Bukankah orang yang tidak mengerti tentang bencana alam cenderung takut pada bencana alam? Bukankah para mutan ditakuti oleh para manusia karena Homo Sapiens itu tidak mengerti terhadap mutasi mereka?

Oke aku kebanyakan nonton X-Men. Tapi, hei, emangnya aku salah? Cyclops dan Wolverine kan ganteng banget. Tapi Jack Sparrow tetap di daftar teratas. Omong-omong, si Iceman itu imut juga ya.

Dan karena aku takut banget sama yang namanya mati, kali ini aku nggak mau membahas soal kematiannya, tapi apa yang harus dilakukan sebelum kematian itu sendiri. Tuh kan detak jantungku jadi meningkat. Tuh kan dadaku sesak. Tuh kan punggungku dingin. Ah sialan.

Aku percaya bahwa semua orang bebas melakukan apapun yang mereka inginkan, selama hal itu tidak mengganggu orang lain. Ingat kutipan Negativisme yang pernah kusebutkan di salah satu post? "Batas kebebasan kita adalah kebebasan orang lain". Artinya, kita bisa dan boleh melakukan apapun, apapun, sebebas-bebasnya asalkan tidak mengganggu kebebasan orang lain. Kebebasan dalam bentuk apapun.

Yang mana, berarti meski kalian boleh melakukan apapun, jangan merokok di tempat umum dan/atau tempat mayoritas orangnya bukanlah perokok. Hei, kalian baru saja melewati batas kebebasan orang lain! Kebebasan untuk menghirup udara bersih dan segar yang technically udah tinggal mitos perkotaan ada tapi persetan denganmu.

Tapi sebenarnya kalau kita mau membahas lebih jauh, aturan 'kebebasan kita terbatas oleh kebebasan orang lain' bisa jadi sangat mengikat, bahkan jauh lebih mengikat dari peraturan-peraturan rumit yang mereka buat di gedung megah dan mewah di Jakarta itu. Apapun yang kita lakukan, kita selalu terbentur oleh batas kebebasan orang lain.

Jadi, terserah, lakukan apapun yang kamu mau, dan kalau seseorang protes tentang itu (disertai argumen yang masuk akal), kamu hormati protesnya dan jangan lakukan hal itu di dekatnya, atau dalam jarak pandangnya. Contohnya, temanku Lynn bilang dia nggak suka orang yang bertato, jadi aku nggak pernah menunjukkan tato padanya.

Karena pada akhirnya, kita semua bakalan mati. Jadi jalani hidupmu semaumu, dan kalau ada orang yang gak setuju, acungkan jari tengahmu.

Yeah, interpretasi kalian akan beragam.

No comments:

Post a Comment