Monday 27 February 2012

Bagaimana Menjadi Pembohong yang Baik #1

Sejak dulu para orang tua telah memberi tahu kita untuk tidak berbohong karena berbohong itu tidak baik. Lucunya, mereka seringkali mensahkan suatu kebohongan yang disebut "white lies" alias "bohong putih", yakni suatu kebohongan yang dikatakan atas dasar niat baik. Tapi niat baik itu sendiri artinya relatif bagi setiap orang. Karena itu, singkirkan rasa keragu-raguanmu itu, Girlies. Meskipun kamu tidak mau, akan datang saatnya ketika kamu perlu berbohong, dan untuk itu, kau harus menguasai teknik-tekniknya. Dan bersyukurlah, karena setelah selama bertahun-tahun aku mempelajari cara-cara berbohong, aku mau berbagi dengan kalian.

1. Berusahalah tampak lugu
Terdengar agak menyedihkan, tapi para gadis selalu lebih mudah lolos dari setiap tuduhan dan dugaan daripada anak lelaki. Sudah bukan anggapan rahasia bahwa anak perempuan hanyalah makhluk polos yang tidak mungkin melakukan segala sesuatunya dengan keji. Tapi ingatlah, zaman berubah, kini perempuan juga cukup diwaspadai meski tetap tidak sewaspada kepada anak laki-laki. Sedikit ekspresi dengan menelengkan kepala dan kerutan kecil di kening saat berpura-pura berusaha mengingat akan membuatmu tampak sangat lugu.

2. Tampak lemah sebisa mungkin
Bagi kalian para gadis bertubuh besar, tertawalah, tapi kenyataannya kalian juga dapat tampak lemah. Bahkan kalaupun kalian memiliki tubuh kekar yang berotot. Tidak mungkin satupun dari kalian tidak menderita kelemahan apapun. Sedikit detil yang melibatkan serangga atau hewan kecil menjijikkan akan membuat kalian tampak lemah--meski mungkin akan ditertawakan.

3. Jangan menambahkan terlalu banyak detil
Ketimbang berkata, "Mana mungkin aku mencuri artefak itu dari museum, aku sedang mengerjakan tugas IPA dengan Marina sambil berusaha menangkap kodok kemudian membedahnya," cobalah untuk berkata, "Saat itu aku sedang mencari kodok bersama Marina untuk proyek IPA. Harusnya kalian rasakan betapa licin makhluk menjijikkan itu." Detil yang terlalu banyak akan mencurigakan dan akan lebih menyulitkan kalian keluar dari masalah--terutama kalau kalian menyebut inti masalah tersebut.

4. Jangan terlalu jauh dari kenyataan
Ketika kau berbicara terlalu jauh dari kenyataan yang ada, kau akan merasa berbohong--dan itu akan mengacaukan semuanya. Daripada berkata kau tidak pernah mendekati bangku tempat seorang teman yang baru saja kecurian, katakan yang sejujurnya bahwa kau baru saja menaruh permen karet di bangkunya--dan tambahkan dengusan meremehkan serta tampak benar-benar kesal.

5. Berlatihlah
Practice makes perfect. Berkaca di cermin dan terus ulang kebohonganmu sampai kau hafal--tapi jangan terlalu hafal karena cerita yang terlalu sempurna hanya menambah kecurigaan.

No comments:

Post a Comment