Friday 16 August 2013

The Wallflower Series by Lisa Kleypas

Secrets of a Summer Night - Rahasia Musim Panas (Wallflowers, #1)

Empat gadis muda memasuki lingkungan sosial elite London dengan satu tujuan yang sama: memanfaatkan kecerdasan dan daya tarik mereka untuk mendapatkan suami. Maka terciptalah rencana rahasia perburuan-suami yang mengejutkan.

Keadaan keluarganya yang miskin meski berdarah bangsawan membuat Annabelle Peyton dihadapkan pada dilema terbesar dalam hidupnya: menjadi wanita simpanan pria bangsawan yang sudah menikah, atau menikah dengan rakyat biasa dan menanggalkan status kebangsawanannya.

Bersama ketiga temannya, Annabelle menyusun rencana untuk memikat Lord Kendall yang lajang lagi kaya. Sialnya, rencana mereka sedikit terhambat karena kehadiran Simon Hunt, anak tukang daging yang kini sukses menapaki tangga sosial dengan menjadi salah satu orang terkaya di Inggris.

Sekuat tenaga Annabelle berusaha menampik Simon dan berkonsentrasi pada usahanya menjadi Lady Kendall. Hingga pada suatu malam musim panas, Annabelle menyerah pada godaan yang ditawarkan Simon dan menyadari tak ada tempat lain yang pas baginya selain di sisi Simon.

Miss Annabelle Peyton secara jujur tidak bisa menolak Simon Hunt, sekeras apapun ia mencoba. Dan setelah pendekatan agresif dari pria itu, akhirnya Miss Peyton menyerah dan menerima lamaran (yang maksa) dari Mr Hunt. Yah, gak maksa-maksa amat sih. Karena rencana awalnya adalah Miss Peyton menjerat Lord Kendall dan "tertangkap basah" oleh saksi-saksi (yang terdiri dari Miss Evangeline Jenner, Miss Lillian dan Daisy Bowman, Mrs Bowman, Lord Westcliff, Lady Olivia dan Mr Gideon Shaw) dalam keadaan "dimanfaatkan" sehingga Lord Kendall tidak memiliki pilihan lain kecuali menikahi Miss Peyton.

Tapi berhubung Miss Peyton sendiri akhirnya memilih Simon Hunt ia meninggalkan Lord Kendall dengan sedikit penyesalan dan berjalan - secara harfiah - ke dalam pelukan Simon Hunt. Kemudian tentu saja mereka berciuman - ampun, gimana lagi cara terbaik dalam membuat skandal!? Ciuman itu jelas saja dapat merusak moral dan membuat gadis baik-baik tersipu malu, bahkan hanya dengan membacanya. Tapi hei, kapan pernah gue jadi gadis baik-baik?

Penilaian Lord Westcliff tentang Miss Peyton - sekarang Mrs Hunt - yang awalnya skeptis dan meragukan perasaan Mrs Hunt kepada Simon sahabatnya berubah saat jelas Annabelle mau melakukan apapun demi Simon - awwwwhhh. Dalam novel ini tarik-ulurnya berasal dari Annabelle yang mau-nggak-mau-nggak-tertarik-nggak-duh gimana ya pada Simon sementara Simon sendiri sudah jelas menginginkan Annabelle dari tingkatan wanita simpanan sampai istri. Jadi begitulah. Tapi untung Annabelle sendiri cepat beradaptasi - meskipun agak menyayangkan bahwa nggak selalu dia akan diundang ke pesta dansa bangsawan. Tapi setidaknya keluarganya aman dari kemelaratan. Ya kan?


It Happened One Autumn - Suatu Hari di Musim Gugur (Wallflowers, #2)

Sebagai Earl of Westcliff, Marcus sangat menyadari tanggung jawab yang diembannya sangat besar dan karenanya dia tidak bisa main-main dalam memutuskan sesuatu. Termasuk memilih calon istri. Dan Lillian Bowman sudah pasti tidak memenuhi syarat. Gadis itu bukan keturunan bangsawan, kasar, suka membantah, dan luar biasa keras kepala. Lillian jelas bukan pilihan yang layak untuk menjadi pendampingnya.

Lillian sangat membenci Lord Westcliff. Apa pun yang dilakukan pria arogan, sok berkuasa, sok tahu, kaku, tidak berperasaan, dan menjengkelkan itu selalu memancing kemarahannya. Ia kasihan pada siapa pun gadis yang akan menjadi istri pria itu. Tapi ketika parfum ajaibnya berhasil memikat pria itu, Lillian pun gamang.

Marcus dan Lillian menyadari betapa mereka bertolak belakang. Siapa pun akan mengatakan mereka pasangan yang sangat tidak serasi. Tapi pada suatu hari di musim gugur yang indah, mereka menemukan bahwa semua yang mereka pikir salah tentang diri masing-masing ternyata merupakan hal yang paling mereka sukai.


Lillian Bowman adalah wanita Amerika ceplas-ceplos yang dapat mengumpat sebaik pria manapun, berdarah panas, dan menolak untuk tunduk pada kekuasaan makhluk mengerikan bernama "suami" dan "laki-laki". Di atas semuanya, Lillian membenci Marcus, Lord Westcliff, setengah mati. Daripada mengurutkan hal-hal yang Lillian benci dari pria itu, lebih mudah untuk mengatakan bahwa tak ada satupun hal yang Lillian sukai darinya. Dan Lord Westcliff pun merasakan hal yang sama kepada gadis blakblakkan itu.

Namun karena hubungan bisnis yang dimiliki Mr Bowman dengan Lord Westcliff dan ambisi Mrs Bowman untuk menemukan suami bangsawan bagi kedua putrinya, Lillian dan Marcus terpaksa untuk berinteraksi sesering mungkin. Dan lama kelamaan mereka menemukan satu dan lain hal dalam diri masing-masing yang bisa dikagumi. Ketenangan hidup Marcus terganggu oleh Lillian yang meledak-ledak, namun pada saat yang sama Marcus menyukai Lillian karena tidak seperti gadis-gadis bangsawan yang selama ini mengantri menjadi calon istrinya, Lillian jujur dan ekspresif. Lillian sendiri akhirnya mengakui dengan enggan bahwa Marcus adalah satu-satunya orang yang tidak terancam dengan pengetahuannya dan kejujurannya, tidak seperti pria Inggris lainnya.

Tapi Lord St. Vincent juga menyukai Lillian, dan membutuhkan suntikan dana bagi gelarnya yang sekarat. Belum lagi sang countess yang terang-terangan melawan hubungan anaknya dengan gadis Amerika itu. Saat akhirnya Lillian dan Marcus nekat kawin lari ke Gretna Green dan sang countess diasingkan karena usahanya menyingkirkan Lillian, satu-satunya yang kecewa adalah Mrs Bowman karena tidak dapat menyelenggarakan pesta pernikahan besar-besaran.

Setidaknya sekarang Lillian memiliki jangkar untuk emosinya yang menggelegak.

 Devil in Winter - Romansa Musim Panas (Wallflowers, #3)

 Evangeline Jenner, si wallflower gagap dan pemalu yang selalu meringkuk di sudut ruangan tiba-tiba saja muncul di ambang pintu Lord Sebastian St. Vincent tanpa pendamping. Dan lebih gilanya, gadis itu mengajukan penawaran yang paling mengejutkan: lamaran pernikahan!

Sebastian, sang aristokrat playboy yang terkenal bejat, mengagumi keberanian gadis itu. Dengan kondisi keuangannya yang buruk, ia merasa lamaran itu akan menguntungkan satu sama lain mengingat Evie akan mewarisi kekayaan ayahnya dari klub judi terkenal di London.

Siapa sangka di balik sikap pemalunya, Evie ternyata bisa sangat keras kepala. Dan ketika ia berkeras untuk menjadikan pernikahan mereka hanya di atas kertas, tak ada yang bisa dilakukan Sebastian untuk meluluhkannya. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Sebastian menemukan lawan sepadan.


Pertama-tama, aku ingin memperjelas bahwa Sebastian, Lord St. Vincent, meski pernah menculik Lillian dan berusaha memaksa gadis itu untuk menikah dengannya dan terlibat baku hantam dengan Lord Westcliff dan jangan lupa bahwa dia adalah perayu wanita paling parah di London, I still have a THING for him!!! Devil in Winter memiliki hal yang mirip dengan London's Perfect Scoundrels (Suzanne Enoch), yaitu tokoh utama wanitanya sama-sama memiliki panggilan akrab "Evie" (Evangeline - Devil in Winter, Evelyn - London's Perfect Scoundrels). Tokoh utama laki-lakinya sama-sama memiliki gelar "St." meski Michael Halboro adalah seorang marquess sementara Sebastian hanyalah seorang viscount. Tapi selain itu tidak ada kesamaan. Dan yang kusayangkan dari buku ini adalah adegan - ahem - percintaan antara Evie dan Sebastian itu kurang banyak. LE WANT MOOORREEEEE!!!!! ENCORE! ENCORE! ENCORE! (?)

Baiklah, abaikan.

Miss Evangeline Jenner tidak tahan atas perlakuan keluarganya yang teramat menekannya, hanya karena mendiang ibunya menikah dengan seorang pria biasa mantan petinju yang memiliki klub judi. Tidak lagi dapat menoleransi kekerasan keluarganya, Evie yang mendengar keadaan keuangan Viscount St. Vincent yang memaksa pria itu untuk menculik sahabatnya, Lillian Bowman yang memiliki keluarga kaya raya, akhirnya Evie mendatangi rumah St. Vincent dan menawarkan pria itu pernikahan. (Gue mau tuker tempat sama Evie! Mau banget! Mau banget banget malah! AAAAAAHHHHHH)

St. Vincent awalnya kaget pada tawaran tak terduga itu. Apalagi tawaran tersebut datang dari seorang gadis berambut merah dengan jutaan bintik-bintik di tubuhnya yang pemalu setengah mati dengan penyakit gagap akut yang tidak pernah St. Vincent lirik. Selain itu, perjodohan ini tampaknya nyaris mustahil. Gadis pemalu dengan perayu? Rasanya seperti memasukkan gadis polos ke dalam kandang serigala - yang, kalau boleh kutambahkan adalah analogi persis mengenai St. Vincent yang seksinya gak ketulungan. Ahem. Baiklah, kembali ke cerita.

Tapi berhubung St. Vincent membutuhkan uang akibat ayahnya, sang duke yang hobi berfoya-foya memeras seluruh dana keluarga sementara ayah Evie, Ivo Jenner sedang sekarat dan Evie akan mewarisi klub judi Jenner's beserta seluruh kekayaannya, St. Vincent memutuskan menerima lamaran gadis itu. Berangkatlah mereka ke Gretna Green untuk menikah. Dan ya ampun St. Vincent is such an amazing sweet caring hottie! !#$%*&(^%@%^%&*

Sayang sekali aku nggak bisa fangirlingan sekarang. Cih.

Ya, baiklah.

Jadi mereka menikah. Kemudian Evie jual mahal karena dia sadar bahwa meskipun hubungan badaniah adalah bukan apa-apa bagi St. Vincent itu berarti sesuatu baginya dan dia nggak mau dirinya terjerat pesona St. Vincent (yang, omong-omong, agak terlambat berhubung Evie sendiri sebenarnya sudah terpesona pada St. Vincent). St. Vincent ngambek dan memperlakukan Evie dengan sikap sopan yang dingin. Begitu mereka sampai di London dan St. Vincent melihat keadaan Jenner's, ia memutuskan untuk mengambil alih tempat itu sementara Evie mengurus ayahnya dan menemani Ivo Jenner pada saat-saat terakhirnya.

AH LUPAKANLAH GAK MUNGKIN GUE SANGGUP NGELANJUTIN REVIEW BUKU INI TANPA FANGIRLING SEDIKITPUN. SORI YE GAK BISA NGELANJUTIN INTINYA EVIE SAMA SEBASTIAN HEPI ENDING KOK CUMA YA KURANG AJA ADEGAN HOTNYA HAHAHAHAHAHAH.

Scandal in Spring - Skandal Musim Semi (Wallflowers, #4)

 Akhirnya tiba giliran Daisy Bowman, wallflower terakhir, untuk mencari calon suami. Setelah menjalani tiga season tanpa menggaet bangsawan seorang pun, akhirnya Daisy diberi ultimatum oleh ayahnya untuk segera mendapatkan calon suami. Kalau tidak, dalam jangka waktu dua bulan ia akan dinikahkan dengan Matthew Swift, pegawai kepercayaan ayahnya.

Daisy benar-benar shock membayangkan dirinya menikah dengan pria kurus yang angkuh dan sok tahu itu. Namun, ia tak memperhitungkan bahwa dengan berlalunya waktu, pria itu telah berubah menjadi pria yang sangat memesona dengan sensualitas memabukkan. Dengan cepat Daisy menyadari pria yang selama ini ia benci ternyata menjadi pria yang ia impikan.

Namun, Matthew ternyata menyimpan masa lalu kelam, yang tak berani ia ungkapkan kepada siapa pun. Meskipun demikian, Daisy tetap bersedia menerima Matthew berikut masa lalunya. Tepat di tengah kebahagiaan mereka, rahasia kelam itu terungkap dan mengancam menghancurkan Matthew serta jalinan cintanya dengan Daisy...


Daisy Bowman adalah gadis pemimpi, pengkhayal, dan romantis yang entah bagaimana juga logis pada saat bersamaan. Melihat sahabat-sahabatnya satu per satu menemukan kebahagiaan mereka dalam pernikahan Daisy mau tidak mau merasa agak tersisih meski ikut senang untuk mereka. Lalu ia diberi ultimatum oleh ayahnya: Temukan suami sebelum akhir bulan Mei atau ia dinikahkan dengan Matthew Swift.

Daisy dapat menjejerkan nama pria yang lebih ia sukai daripada Matthew Swift yang arogan, menyebalkan, tinggi hati, tidak menarik, dan ugh. Tapi siapa sangka, setelah lama tak bertemu Matthew Swift ternyata memiliki segala hal yang Daisy impikan dalam seorang pria. Namun meski Daisy telah mengesampingkan penolakan lamanya terhadap pria itu, Matthew tetap berusaha menghalau Daisy dari dirinya sendiri. Tapi sebagai pria, pertahanan diri Swift benar-benar payah dan gagal dengan menyedihkan, terutama karena fakta bahwa pria itu sudah mencintai Daisy bertahun-tahun lamanya, despite pandangan sinis Daisy padanya.

Saat seseorang dari masa lalu Matthew Swift datang dan berusaha menuntutnya atas kejahatan lama yang bahkan tidak ia lakukan, Matthew akhirnya dan untuk pertama kalinya berani membuka diri pada orang luar dan menceritakan kejujuran yang tersembunyi (halah). Dan akhirnya dengan susah payah Matthew dibebaskan dari tuduhan, sedikit banyak dengan pengaruh Westcliff. Serta mendapatkan restu dari Lillian.

Setelah tiga tahun pertemuan mereka, akhirnya setiap Wallflower mendapatkan suami dan bahagia. Semuanya berkat sedikit skandal di sana-sini, persahabatan, dan kekeraskepalaan.

Cuma di novel persahabatan antar wanita bisa begitu kental tanpa saling tusuk di belakang. #curhat

A Wallflower Christmas - Perayaan Cinta di Penghujung Tahun (Wallflowers, #5)

Para wallflower adalah empat gadis muda London yang bersahabat dan saling membantu dalam pencarian cinta sejati. Sekarang setelah menikah dengan bahagia, mereka kembali bersatu untuk membantu seorang playboy sinis mendapatkan kebahagiaannya.

Playboy Amerika Rafe Bowman, kakak Lillian dan Daisy, tiba di London untuk mencari istri. Putri Lord dan Lady Blandford yang cantik dan berdarah biru menjadi pilihan sang ayah. Dengan iming-iming posisi di kerajaan bisnis ayahnya, Rafe pun bersedia mendekati sang lady.

Rafe menyadari bahwa gadis London sangat berbeda dengan gadis Amerika. Ia pun meminta bantuan para wallflower. Sayangnya rencana para wallflower untuk membantu Rafe malah membawa pria itu kepada situasi yang lebih rumit. Terutama ketika ia tak bisa menentukan apakah gadis yang harus dipikatnya adalah lady yang akan membawanya kepada kesuksesan dan posisi tinggi di masyarakat atau gadis biasa yang mencuri hatinya sejak awal.


Miss Hannah Appleton adalah pendamping bagi Lady Natalie Blandford yang dijodohkan dengan Raphael Bowman. Kesan pertama Miss Appleton pada Mr Bowman jelas tidak memiliki sisi positif sedikitpun; lupakan ciumannya yang panas dan membangkitkan keingintahuan gairah dalam diri Miss Appleton - itu bukan hal yang pantas dilakukan oleh gentleman. Namun tak dapat dipungkiri Miss Appleton memiliki ketertarikan tak terelakkan pada bajingan Amerika itu, meski dirinya sendiri tidak menyadari hal itu. Sementara bagi Rafe yang terbiasa berhadapan dengan wanita Amerika ceplas-ceplos dan menggelegak (yah, seperti adiknya Lillian tersayang), wanita kaku dan tertutup seperti Miss Appleton adalah hal baru bagi Rafe. Dan satu jam bersama Lady Natalie Blandford yang terhormat dan mengira dirinya adalah wanita paling menggoda satu ruangan, Rafe jelas lebih memilih Miss Appleton yang misterius.

Tapi Miss Appleton yang tidak merasa dirinya menarik dibandingkan Lady Natalie jelas berusaha sebisa mungkin menghindari Rafe. Belum lagi desakan dari Mr Bowman pada Rafe dengan ancaman akan dicabut haknya sebagai pewaris jika Rafe tidak menikahi Lady Natalie. Pada akhirnya, dengan bantuan para Wallflower - Annabelle, Lillian, Evie, dan Daisy - di sana-sini Hannah dan Rafe "bersatu" sementara Lady Natalie menerima lamaran Lord Travers.

Satu-satunya keluhanku adalah minimnya kemunculan Sebastian, Lord St. Vincent. Dikeluarkan secara resmi oleh seorang fangirl. Okesip.

Long live historical romance! (ノ `▿´)ノ   

No comments:

Post a Comment