Thursday 1 August 2013

Catching Fire

Kurasa agak terlambat kalau dilihat dari pernyataan orang-orang lainnya tentang bagaimana mereka sudah melihat trailer Catching Fire (beberapa masih menyebutnya The Hunger Games 2 dan aku ingin menggorok leher mereka) dan bagaimana mereka tidak bisa menunggu bulan November (beberapa berkata semoga film ini bukan cuma film action abal-abal dan aku ingin mengumpankan potongan tubuh mereka pada rottweiler tetangga). Bagaimanapun juga, setelah lebih dari satu minggu - bahkan hampir dua minggu - setelah video official trailer 2013 Catching Fire dirilis, aku baru mendapat kesempatan HARI INI untuk menontonnya.

Beberapa dari kalian mungkin mengira aku menjerit-jerit histeris (seperti yang kulakukan saat melihat theatrical trailer City of Bones - terutama saat Magnus Bane muncul) atau setidaknya bertingkah laku seperti kebanyakan fangirl "normal".

Sesungguhnya, apa yang benar-benar kulakukan bahkan cukup mengejutkan untuk diriku sendiri.

Karena aku hanya diam, membeku, terpaku. Oh terserah bagaimana kau menyebutnyalah. Tapi... aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Atau mungkin sebenarnya aku tahu bagaimana menjelaskannya tapi aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya tanpa membuatnya terdengar seolah-olah aku melebih-lebihkannya karena bahkan di telingaku sendiri penjelasanku berikutnya terdengar sangat berlebihan.


Tapi waktu selalu berhenti bagiku. Selalu berhenti di saat-saat aku benar-benar tenggelam dalam kesibukanku atau terlalu asyik menekuni sesuatu. Aku pernah menulis selama enam jam penuh dan bahkan tidak sadar bahwa kopi di gelasku sudah habis. Aku pernah melahap delapan ratus halaman buku tanpa menyadari bahwa waktu sudah menjelang dini hari. Aku pernah mendengarkan musik - katakanlah - tiga hingga empat album penuh dan aku bahkan tidak menyadarinya hingga telingaku terlalu capek diimpit oleh sepasang headset. Jadi bisa kukatakan bahwa jika aku benar-benar larut, aku tidak akan menyadari waktu atau tempat. Aku bisa tiba-tiba terpesona pada satu paragraf dalam novel dan yang selanjutnya terjadi adalah aku ditabrak oleh truk jasa pindahan. Kau tidak pernah tahu.

Aku hanya diam dan masuk ke dalam duniaku sendiri.

Oleh karena itu, dengan sangat menyesal aku katakan bahwa nyatanya, Catching Fire membuatku lebih "fangirling" dibandingkan City of Bones. Karena aku hanya terpana menatap layar Sebastian dan nyaris tidak sadar bahwa aku bernapas - yang, kalau boleh kutambahkan, baru kulakukan lagi saat Katniss menyelam masuk ke Arena Quarter Quell (kurasa aku menahan napas selama tiga menit tapi aku belum pernah melakukannya selama itu, jadi tidak tahu juga deh).

Aku tenggelam. Terseret masuk ke sebuah dunia lain bernama Panem di mana pemerintahnya di Capitol memaksa setiap dua belas distrik yang ia perintah untuk memberi persembahan berupa seorang gadis remaja dan seorang lelaki remaja untuk mereka buat bertarung sampai mati sebagai hiburan. Dan seorang gadis berusia enam belas tahun telah memulai pemberontakan bahkan tanpa ia sadari, saat ia nyaris membunuh dirinya sendiri dan partner sedistrik yang kebetulan jatuh cinta setengah mati padanya menggunakan beri beracun, memaksa Capitol meloloskan dua orang sebagai pemenang setelah selama 73 tahun sebelumnya hanya ada satu pemenang.

Indah sekali. Dan maksudku bukan tentang kebrutalan dan ketidakmanusiawian orang-orang Capitol. Melainkan... betapa hidupnya karakter-karakter itu. Mereka yang awalnya hanyalah berupa barisan kata-kata dan kalimat, divisualisasikan oleh imajinasi masing-masing individu yang berbeda, tampak begitu... hidup. Dan nyata. Dan mematikan, mengingat Peserta Quarter Quell tahun ini merupakan pemenang-pemenang Hunger Games tahun-tahun sebelumnya. Harus kukatakan bahwa aku nyaris menangis. Karena... ah... sudahlah, kurasa kau tidak akan bisa memahami maksudku.

Hanya saja aku ingin kau mengerti. Trailer ini... wickedly beautiful. I guess this is what you may call a situation where you would kill.

No comments:

Post a Comment